Mahasiswa UI Gelar Demo Tolak Pengesahan Revisi KUHAP di DPR

BADAN Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI bakal menggelar unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Selasa siang, 18 November 2025. Mereka menolak Rancangan Undang-undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) yang rencananya akan disahkan hari ini.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Pantauan Tempo, mahasiswa UI mulai berkumpul sejak pukul 08.30 WIB di Lapangan FISIP Kampus Depok sambil menyiapkan atribut aksi. 

Mahasiswa UI yang mayoritas mengenakan baju hitam dan membawa jaket almamater mereka juga menyiapkan sejumlah atribut unjuk rasa, seperti spanduk bertuliskan ‘TOLAK RKUHAP’, kemudian ‘SEMUA BISA KENA’ dan lainnya.

Koordinator aksi, Rafa Al Gatran, mengatakan sebelum aksi hari ini, mereka juga pernah unjuk rasa soal RUU KUHAP pada Juli kemarin. “Pas awal-awal yang pengerjaannya cukup cepat,” kata Rafa. 

Menurut Rafa, DPR mencoba seolah-olah demokratis untuk membuat RUU KUHAP dengan mengundang beberapa elemen, walaupun pada akhirnya proses legislasinya cuma sekadar simbolis.

“Bahkan diunggahan DPR terbaru ada nama Lokataru Foundation, yaitu Bang Delpedro (Delpedro Marhaen adalah Direktur Eksekutif Lokataru Foundation) yang sudah kita tahu semua, beliau masih ditahan, tapi beliau tetap dimasukkan di sana,” tutur Rafa. 

Rafa berujar, BEM UI sebenarnya terbuka mengenai revisi RUU KUHAP, sebab tidak pernah diubah sejak zaman Belanda. Namun, dalam prosesnya ia meminta semua unsur, mulai dari masyarakat sipil, mahasiswa, pakar ahli, profesional dan lain-lain dilibatkan secara jelas dan hasilnya memuaskan semua pihak. 

“Dengan per hari ini masih banyak penolakan terhadap RUU KUHAP, artinya dalam proses belum demokratis dan memuaskan banyak orang, karena dalam prosesnya tidak demokratis,” ujar Rafa. 

Ia pun menegaskan penolakan ini dilakukan karena proses pembuatannya tanpa proses partisipasi bermakna. Namun, Non-Governmental Organization (NGO) yang ada diunggahan DPR pun membuat seruan aksi. 

“Jadi mana nih yang benar? Kita meyakini dan tidak bisa husnuzon lagi ke pemerintah maupun DPR, pada akhirnya RUU KUHAP per hari ini masih belum memuaskan dan juga demokratis dalam prosesnya,” terang Rafa. 

Untuk aksi hari ini, lanjut Rafa, mahasiswa UI akan bergabung dengan BEM kampus lain, serta koalisi masyarakat sipil. “Kami hari ini tidak terlalu banyak ya, ada dua Kopaja kalau di form (google form) itu ada 88 orang, cuma dari kampus-kampus lain membersamai,” ucap Rafa. 

Sekitar pukul 09.20 WIB, peserta aksi bertolak dari Lapangan FISIP UI Kampus Depok menggunakan dua bus Kopaja. 

  • Related Posts

    Bertambah, Anggota TNI AD Tersangka Penculikan Kacab Bank Jadi 3 Orang

    Jakarta – Anggota TNI AD yang menjadi tersangka penculikan sekaligus pembunuhan kepala cabang (kacab) bank di Jakarta, Ilham Pradipta (37), jadi tiga orang. Hal itu terungkap dari reka ulang atau…

    Densus 88 Tangkap 5 Tersangka Perekrutan Anak ke Jaringan Terorisme

    Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap kasus perekrutan anak-anak ke dalam kelompok terorisme. Lima orang tersangka dibekuk. “Dalam setahun ini ada lima tersangka (dewasa) yang sudah diamankan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *