INFO NASIONAL – Nur Asiyah (46), warga asal Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, merasakan manfaat langsung Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN). Sebagai seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Semarang, pekerjaan yang padat membuat tubuhnya harus dalam keadaan prima ketika memberikan pembelajaran. Namun, kelelahan karena tekanan dan tuntutan pekerjaan sesekali menghampiri. Tak ayal rasa nyeri terkadang muncul di sekitar kepala Nur.
Puncaknya beberapa waktu lalu, usai pulang bekerja dan melanjutkan aktivitas di rumah, gejala kepala pusing melanda ketika sujud saat ibadah shalat maghrib. “Tiba-tiba kepala terasa sangat pusing hingga terjatuh karena tidak kuat sampai-sampai harus dibantu oleh suami dan anak saya untuk ditidurkan,” kata Nur.
Setelah beberapa saat beristirahat, pusing hebat di kepala Nur tak kunjung mereda. Kepalanya justru terasa berputar-putar hingga disertai mual muntah sepanjang malam yang membuat dirinya semakin tak berdaya dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.
“Paginya karena badan saya sudah terasa lemas sekali, suami berinisiatif untuk langsung membawa saya ke IGD Rumah Sakit Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) ini karena saya rasa juga sudah darurat, kemudian langsung diberikan penanganan hingga cek lab darah,” ujarnya.
Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, karena tekanan darah pada dirinya terlampau tinggi, dokter mengharuskan Nur untuk melakukan rawat inap guna mengantisipasi kejadian-kejadian seperti sebelumnya. Nur mengaku, ini bukan kali pertama bagi dia memanfaatkan Program JKN setelah pada Mei lalu dirinya harus naik ke meja operasi akibat benjolan di payudara.
“Seperti Mei lalupun saya juga menggunakan JKN untuk operasi pengambilan benjolan sekitar payudara sebelah kanan di RSWN ini, dan akhirnya dinyatakan sembuh karena tidak berpotensi ada keganasan,” kata Nur.
Nur mengatakan, merasakan berbagai kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan melalui Program JKN. “Pelayanannya bagus, penanganannya juga cepat, tidak ada keluhan sama sekali selama saya dua kali dirawat.”
Selain itu, perawatnya juga ramah dan membantu serta dokternya sangat informatif memberikan informasi yang detail. “Untuk sarana prasarana juga baik. Ruangannya besar dan kamar mandinya luas. Tentunya juga bersih. Alhamdulillah-nya juga dekat dengan rumah jadi aksesnya gampang bisa riwa-riwi,” katanya.
Nur juga turut mengapreasiasi transformasi digital dari BPJS Kesehatan yaitu Aplikasi Mobile JKN yang mempunyai berbagai macam fitur yang membantu. Salah satunya i-care JKN yang sering ia gunakan untuk melihat hasil pemeriksaan kesehatannya sewaktu-waktu apabila diperlukan.
“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan sebisa mungkin tidak sakit,” kata dia. Nur pun bersyukur dengan adanya program ini merasa sangat terbantu, apalagi penghasilannya relatif kecil. “Harapannya semoga program ini dapat selalu membantu. Alhamdulillah juga tidak ada tambahan biaya obat maupun tindakan selama ini. Pokoknya sampai pulang dan sampai sehat di rumah,” kata Nur. (*)






