PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah merilis luasan area terdampak longsor di Desa Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap pada Kamis malam, 13 November 2025. Lahan terdampak longsor seluas 6,5 hektare.
Longsor tersebut mengakibatkan 8 rumah roboh, 1 rumah rusak sedang, dan 16 rumah terancam. Terjangan material longsor juga menimbun jalan perkampungan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Saat ini kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan. “Kami upayakan terus sampai korban ditemukan.”
Hingga Jumat siang, 14 November 2025, tim evakuasi gabungan menemukan tiga korban meninggal. Mereka adalah Julia Lestari, 20 tahun; Maya Dwi Lestari, 15 tahun; dan Yuni, 45 tahun, warga Dusun Tarukahan Desa Cibeunying.
Korban luka tercatat ada tiga orang yaitu atas nama Maya, Haryanto, dan Andi. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Sementara 20 korban masih dalam pencarian.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut, jajarannya fokus mencari korban yang masih tertimbun. “Saat ini personel maupun peralatan dan logistik dari Pemprov Jateng sudah diturunkan di sana,” ucap dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan relokasi segera dilakukan untuk 28 keluarga yang menempati rumah di kawasan rawan longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah operasi penanganan darurat bencana selesai sepenuhnya.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan langkah relokasi diperlukan mengingat kondisi kontur wilayah yang masih labil dan berpotensi menimbulkan longsor susulan. “Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya,” kata Suhariyanto seperti dikutip Antara pada Jumat.
BNPB mengkonfirmasi hingga saat ini operasi pencarian dan pertolongan masih berlangsung.
Curah hujan yang deras dan berdurasi panjang membuat struktur tanah wilayah perbukitan di Majenang itu menjadi labil, hingga menimbun permukiman warga di sekitarnya.






