Besok, Keraton Surakarta Tetap Gelar Upacara Kenaikan Tahta Pakubuwono XIV

KERATON Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan tetap menggelar jumenengan atau upacara kenaikan tahta Raja Pakubuwono XIV (PB XIV) pada Sabtu, 15 November 2025. Acara akan berlangsung di kompleks Siti Hinggil, Keraton Surakarta.

Putri sulung Pakubuwono XIII sekaligus Ketua Panitia Jumenengan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbay Kusuma Dewayani menegaskan bahwa seluruh rangkaian acara akan dijalankan sesuai paugeran adat yang berlaku di Keraton Surakarta. Penegasan ini, menurut dia, penting disampaikan untuk menampik keraguan publik menyusul konflik berkepanjangan antara pihak keraton pengageng dengan kubu dualisme yang dipimpin KGPH Tedjowulan.

Konflik itu telah berlangsung sejak 2004, ketika Tedjowulan dinobatkan sebagai Paku Buwono XIII versi Lembaga Dewan Adat. Meski kemudian Mahkamah Agung pada 2017 menegaskan PB XIII Hangabehi sebagai pemimpin sah Keraton Kasunanan Surakarta. Ketegangan itulah yang kembali mencuat setelah wafatnya PB XIII Hangabehi pada 2 November 2025, terutama terkait siapa yang dianggap berhak meneruskan tahta.

Di tengah suasana itu, Gusti Timoer menyatakan jumenengan untuk mengukuhkan KGPH Purboyo sebagai PB XIV menjadi momentum penting untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan keraton sesuai amanah mendiang PB XIII. Purboyo sebelumnya telah ditetapkan sebagai putra mahkota dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau KGPAA Hamangkunegoro.

“Besok upacara tetap berjalan sebagaimana adat. Prosesi dimulai pukul 10.00 WIB di Dalem Ageng secara tertutup,” ujar Gusti Timoer dalam konferensi pers di Keraton Surakarta, Jumat, 14 November 2025.

Ia menjelaskan, dari Dalem Prabayusa, raja akan keluar menuju Siti Hinggil untuk menjalani upacara Keprabon. Di lokasi ini, PB XIV akan diambil sumpah serta menerima sabda dalem sebagai legitimasi kekuasaan.

Setelah prosesi utama, kirab jumenengan akan berlangsung mengelilingi Kota Solo. Para tamu kehormatan menikmati jamuan makan di dalam keraton selagi kirab berjalan. Rute kirab akan melewati Sasana Sumewa, Alun-alun Lor, koridor Gladak–Slamet Riyadi, Loji Wetan, Perempatan Baturan, Geblegan, Nonongan, kembali ke Gladak, dan berakhir di Pagelaran. “Rutenya sama seperti kirab tradisi malam 1 Suro,” tutur Gusti Timoer.

Keraton juga menetapkan aturan busana bagi tamu. Motif batik parang dilarang dikenakan, dan tamu perempuan tidak diperkenankan memakai celana.

Kirab ini, lanjutnya, adalah sarana memperkenalkan PB XIV kepada masyarakat sekaligus menegaskan tidak adanya kekosongan kepemimpinan pasca wafatnya PB XIII. Sang raja akan menyapa warga sepanjang rute dengan menaiki Kereta Garuda Kencana.

“Kami ingin masyarakat melihat langsung raja mereka. Kirab adalah bagian dari tradisi untuk menunjukkan legitimasi dan kelangsungan tata pemerintahan keraton,” ujarnya.

Sejumlah tokoh publik dijadwalkan hadir, termasuk mantan Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Sultan Hamengku Buwono X, dan Paku Alam X. Keraton juga mengundang raja-raja Nusantara serta perwakilan pemerintah pusat dan daerah. “Kami undang tokoh masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, termasuk Presiden ke-7 Jokowi,” kata Gusti Timoer.

Pilihan Editor: Siapa Calon Raja Keraton Surakarta Setelah Pakubuwono XIII

  • Related Posts

    Pikap Tabrak Pemotor Sekeluarga di Gowa: Ayah-Anak Tewas, Ibu Kritis

    Gowa – Sebuah mobil pikap menabrak pengendara motor di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengemudi motor AD (41) tewas bersama anaknya NA (11), sedangkan istrinya NO (38)…

    Menlu Ungkap Perkembangan Rencana RI Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

    Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan perkembangan soal rencana pengiriman 20 ribu pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina. Sugiono mengatakan pemerintah Indonesia masih terus melakukan koordinasi dengan negara-negara…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *