Kepsek Curhat SDN Pamarican 2 Kota Serang Tiap Tahun Kebanjiran: Ganggu Belajar

Jakarta

Kepala SDN Pamarican 2 Kota Serang Subhi mengeluh setiap tahun sekolahnya selalu terendam banjir saat musim hujan. Subhi mengatakan kondisi itu membuat kegiatan belajar-mengajar terganggu.

Subhi mengatakan hari ini, Kamis (13/11/2025), area sekolah di Jalan Vihara-Karangantu itu masih terendam banjir. Air masih menggenangi beberapa ruang kelas.

Dari 234 murid SD, tidak ada satu pun yang berada di sekolah. Hanya guru dan tenaga pendidikan yang hadir di sekolah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Subhi, banjir merendam sekolah sejak Sabtu (8/11). Saat itu, kegiatan belajar-mengajar masih aktif dilakukan di lingkungan sekolah.

“Pas hari Sabtu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang langsung meninjau ke lokasi,” ujar Subhi.

Subhi menyebut dirinya menjabat kepala sekolah sejak 2020. Setiap tahun, ia merasakan area sekolah dan ruang kelas terendam banjir.

“Banjirnya sudah sejak dulu. Setiap tahun. Sebelum saya pindah ke sini juga sudah banjir,” katanya.

Menurutnya, banjir terjadi karena area sekolah berada di posisi yang lebih rendah dibanding jalan. Sementara itu, di belakang sekolah terdapat rawa.

“Jadi, kalau misalkan air kita sedot, juga balik lagi,” ujarnya.

Ia menyebut masalah ini sedang ditangani oleh Pemerintah Kota Serang. Ia berharap kegiatan belajar anak-anak tidak lagi terganggu.

“Penginnya sekolah lancar, anak tidak terganggu untuk belajar. Karena sekolah daring untuk anak SD itu juga tidak efektif,” katanya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi Banten Lutfi Mujahidin mengatakan sekolah tersebut rawan banjir jika terjadi hujan deras. Sebab, posisi sekolah lebih rendah dari rawa dan permukaan jalan, ditambah tidak ada saluran pembuangan air di area marka jalan.

“Genangan diakibatkan oleh meluapnya air dari rawa di belakang sekolah yang masuk ke area sekolah. Hal ini terjadi karena posisi sekolah lebih rendah dari jalan raya dan tidak ada saluran pembuangan,” ujarnya, Rabu (12/11).

Selain itu, menurut Lutfi, ada indikasi penyumbatan di proyek pembangunan Jembatan Pabean. Akibatnya, air mengalami penyumbatan dan mengalir ke wilayah sekitar.

“Selain itu, pembangunan Jembatan Pabean mengakibatkan aliran air tersumbat dan meluap ke wilayah sekitarnya,” katanya.

(aik/whn)

  • Related Posts

    MK Tolak Gugatan Agar Jabatan Kapolri Berakhir Mengikuti Periode Presiden

    Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan terkait Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Gugatan yang ditolak itu terkait pembatasan masa jabatan Kapolri maksimal 5…

    Harapan Guru di Luwu Utara Usai Dapat Rehabilitasi dari Prabowo

    GURU Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Luwu Utara Rasnal berharap tidak ada lagi kriminalisasi bagi guru-guru yang berjuang menuntut keadilan. Menurut dia, guru saat ini takut melakukan keadilan karena…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *