GURU Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Luwu Utara Rasnal berharap tidak ada lagi kriminalisasi bagi guru-guru yang berjuang menuntut keadilan. Menurut dia, guru saat ini takut melakukan keadilan karena diancam hukuman tidak pantas.
“Semoga ke depan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap guru-guru yang sedang berjuang di lapangan,” kata Rasnal di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 13 November 2025 dipantau YouTube Sekretariat Presiden.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Rasnal merupakan salah satu guru yang mendapatkan rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto. Dia bersama Abdul Muis, Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Luwu Utara, mendapatkan rehabilitasi sehingga nama baiknya dipulihkan.
Rasnal mengaku melakukan perjalanan panjang untuk menuntut keadilan. Mereka melakukan perjuangan dari tingkat sekolah hingga ke provinsi tapi tidak membuahkan hasil.
“Kami telah berjuang dari bawah, dari dasar sampai ke provinsi. Sayangnya kami tidak bisa mendapatkan keadilan,” ujar Rasnal.
Rasnal berterima kasih kepada Prabowo karena mendapatkan rehabilitasi. Bagi dia, langkah tersebut sebagai langkah nyata bagi keadilan para guru.
“Setelah kami bertemu dengan Presiden, Alhamdulillah Presiden telah memberikan kami rehabilitasi. Saya tidak bisa mengatakan sesuatu kepada Presiden, terima kasih Presiden,” ujar Rasnal.
Sementara itu, Abdul Muis mengatakan selama lima tahun dirinya mendapatkan diskriminasi dari aparat dan birokrat sekolah. Dia pun menyampaikan terima kasih atas perhatian kepala negara terhadap nasib guru daerah.
“Saya pribadi dan keluarga besar saya sampaikan setulus-tulusnya terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan rasa keadilan kepada kami,” kata Abduk Muis.
Prabowo memberikan rehabilitasi kepada dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yaitu Abdul Muis dan Rasnal. Prabowo memutuskan itu usai tiba kembali di Tanah Air pada Kamis, 13 November 2025, usai kunjungan kenegaraan ke Australia.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan penandatanganan surat rehabilitasi dilakukan langsung oleh Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 13 November 2025.
“Barusan saja Presiden sudah menandatangani surat rehabilitasi kepada Pak Rasnal dan Pak Abdul Muis, guru SMA yang dari Luwu Utara,” ujar Dasco.
Dasco mengatakan kedua guru itu sebelumnya diantar oleh masyarakat ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah itu diantar ke DPR sebelum difasilitasi untuk bertemu Prabowo. Rehabilitasi itu membuat pemerintah memulihkan nama baik, harkat, martabat, serta hak-hak kedua guru yang selama ini terimbas persoalan hukum. “Dengan diberikannya rehabilitasi, dipulihkan nama baik, harkat martabat, serta hak-hak kedua guru ini,” ujar dia.
Pada kesempatan sama, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan keputusan Prabowo merupakan hasil koordinasi antara berbagai pihak selama satu pekan terakhir. Pemerintah mendapatkan permohonan dari masyarakat, DPRD, hingga DPR.
“Kami selama satu minggu terakhir berkoordinasi dan meminta petunjuk kepada Presiden, dan kemudian Presiden mengambil keputusan untuk menggunakan hak beliau sebagai Presiden untuk memberikan rehabilitasi kepada dua orang guru dari SMA 1 Luwu Utara,” ujar dia.
Perkara yang menjerat keduanya bermula lima tahun lalu ketika Kepala Sekolah SMAN 1 Luwu Utara menerima laporan dari sepuluh guru honorer yang belum menerima gaji selama sepuluh bulan akibat belum terdatanya nama mereka dalam sistem Dapodik, syarat utama pencairan dana BOS.
Untuk mencari solusi darurat, pihak sekolah bersama Komite Sekolah sepakat mengumpulkan dana sukarela Rp 20 ribu per orang tua siswa, tanpa mewajibkan pembayaran bagi keluarga kurang mampu maupun mereka yang memiliki lebih dari satu anak. Namun, kebijakan internal tersebut kemudian dipersoalkan setelah sebuah LSM melaporkannya ke kepolisian. Empat guru diperiksa, dan dua di antaranya—Rasnal serta Abdul Muis—ditetapkan sebagai tersangka.






