LAKSANA Tri Handoko bakal kembali menjadi peneliti usai dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Handoko akan bertugas meneliti di Pusat Riset Fisika Kuantum, organisasi riset nanoteknologi dan material BRIN.
“Insya allah di situ, di fisika kuantum. Ya, bidang saya lah ya fisika teori dan kompetensi,” ujar dia usai menyerahkan jabatannya kepada Kepala BRIN baru, Arif Satria, di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 November 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Handoko juga secara resmi dilantik menjadi peneliti ahli utama BRIN. Peneliti utama BRIN merupakan jenjang fungsional tertinggi di BRIN yang setara dengan profesor riset. “Kalau regulasi kami sekarang, itu otomatis jadi profesor. Itu cuma gelar doang, enggak penting-penting apa,” kata dia.
Presiden Prabowo Subianto melantik Arif Satria sebagai Kepala BRIN menggantikan Laksana Tri Handoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 November 2025.
Handoko menyebut jabatannya di badan itu sudah sesuai dengan penugasan satu periode alias lima tahun lamanya. Ia lantas mempercayakan keberlanjutan BRIN ke pemimpin yang baru. “Saya percaya Kepala BRIN yang baru akan membawa BRIN ke arah yang semakin baik dan maju,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa, 11 November 2025.
Handoko mengaku sudah mengetahui sejak lama ihwal pergantian Kepala BRIN ini. Ia juga sudah mengenal Arif sebagai sosok yang mampu mengomandani BRIN di masa selanjutnya. “Mas Arif sudah saya kenal sejak lama. Saya percaya Mas Arif mampu membuat BRIN lebih baik dan maju lagi,” ucap Handoko.






