Pramono Bicara Kepercayaan Publik, Ungkit Penanganan Ledakan SMAN 72

Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bicara pentingnya membangun kepercayaan publik untuk investasi di acara Jakarta Investment Award 2025. Pramono mengungkit penanganan proyek mangkrak hingga peristiwa ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading.

Pramono menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di acara Jakarta Investment Award 2025, di Westin, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025). Dia awalnya bicara pentingnya membangun iklim investasi yang ramah bagi pengusaha.

“Bagi saya pribadi, award ini sebagai apresiasi, tetapi yang paling utama dan paling terutama adalah bagaimana iklim investasi di Jakarta itu betul-betul sudah ramah pada pengusaha, memberikan kemudahan kepada pengusaha,” kata Pramono saat memberi sambutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Pramono mengatakan investasi akan datang dengan sendirinya jika pemerintah bisa dipercaya. Karena itu, menurutnya, penting menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum selesai.

“Saya meyakini yang namanya investasi itu akan datang kalau pemerintahnya bisa dipercaya, persoalannya bisa diselesaikan,” ucap dia.

Pramono membeberkan salah satu persoalan yang langsung diselesaikan, yakni monorel di sepanjang Jalan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurutnya, proyek tersebut sudah 21 tahun mangkrak.

“Maka kemudian kenapa saya kemarin sudah mengambil keputusan, setelah mendapatkan kepastian juga dari aparat penegak hukum, terutama dari Kajati DKI Jakarta, diperbolehkan, saya langsung ultimatum yang namanya perusahaan yang mengelola ini, saya kasih waktu satu bulan, kalau satu bulan nggak selesai saya membongkar sendiri,” ujar dia.

“Tujuannya untuk apa? Untuk membangkitkan rasa percaya publik kepada pemerintah Jakarta,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung demonstrasi berujung ricuh pada akhir Agustus 2025. Ia menyebut saat itu memutuskan menggelar CFD di hari Minggu untuk membangun kepercayaan publik.

Kemudian, Pramono juga membahas ledakan di SMAN 72 Jakarta. Menurutnya, penanganan cepat oleh penegak hukum atas persoalan itu membangun kembali kepercayaan publik.

“Persis seperti yang saya lakukan kemarin ketika terjadi peristiwa di SMAN 72 Kelapa Gading, karena itu peristiwa tidak ada hubungannya sama sekali dengan intoleransi, kriminalitas, tidak ada sama sekali. Inilah yang dinamakan untuk membangun kepercayaan publik,” ujar dia.

(maa/idn)

  • Related Posts

    Densus 88 Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Kerap Akses Situs 'Dark Web'

    Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap aktivitas terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di internet. Densus menemukan riwayat pelaku yang kerap mengunjungi komunitas daring yang menampilkan konten…

    Keluarga Ungkap Rencana Pembangunan Museum Marsinah di Nganjuk

    Jakarta – Keluarga dari aktivis buruh Marsinah mengungkap wacana pembangunan Museum Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur. Rencana itu merupakan inisiasi dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI),Andi Gani Nena…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *