Polisi Belum Temukan Kaitan Ledakan SMAN 72 Jakarta-Teror Sekolah Internasional

Jakarta

Polisi menyebut ledakan di SMAN 72 Jakarta belum ada kaitannya dengan teror bom tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara. Hal itu terungkap usai penyelidikan dilakukan.

“Sejauh ini belum ditemukan ada keterkaitan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Meski demikian, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait ledakan tersebut. Termasuk motif terduga pelaku, jaringannya serta konten media sosial yang dikonsumsinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tapi itu pasti akan didalami pihak Densus, pihak-pihak yang berkompeten terkait tentang tugas pokoknya masing-masing. Tetap akan kita dalami,” ujarnya.

Diketahui, tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara sempat mendapat teror bom beberapa waktu yang lalu. Polisi menduga pelakunya adalah orang yang sama.

“Masih dilakukan pendalaman, diduga yang memberi ancaman sama orangnya,” kata Brigjen Ade Ary Syam Indradi yang saat itu menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kamis (9/10).

Polisi menyebut motif pelaku melakukan teror bom dan identitas pengirimnya sama. Ade Ary mengatakan sementara ini, pelaku teridentifikasi berada di luar negeri.

“Motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama. Sementara teridentifikasi dari luar negeri posisinya. Ini masih terus kami lakukan pendalaman,” ucapnya.

Dua sekolah di Tangsel yang mendapatkan teror adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro. Sedangkan sekolah internasional di Kelapa Gading yang mendapatkan teror adalah North Jakarta Intercultural School (NJIS).

Dari tangkapan layar pesan yang diterima detikcom, peneror bom tersebut mengirimkan pesannya lewat WhatsApp dari nomor telepon dengan kode +234 atau yang merupakan kode telepon Nigeria. Isi pesan yang dikirim ke tiga sekolah internasional tersebut juga sama. Pada intinya, si pengirim pesan mengaku memasang bom di sekolah dan meminta tebusan USD 30 ribu via kripto.

(rdh/fas)

  • Related Posts

    Mahasiswa di Lampung Ditangkap Kepergok Curi Pakaian Dalam Teman Wanita

    Jakarta – Mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu Lampung berinisial MRL (19) ditangkap polisi karena mencuri puluhan seragam hingga pakaian dalam teman-teman wanitanya. Momen penangkapan MRL ini viral di media sosial. “Benar,…

    Ambisi RI Dagang Karbon Demi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Secara Masif

    Belem – Indonesia sangat serius dalam mempromosikan potensi karbon di KTT COP30 Brasil. Pasalnya, karbon sangat berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca. “Indonesia sangat serius dan sangat siap untuk…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *