Meta diwartakan proyeksikan 10 persen pendapatannya berasal dari scam
- Jumat, 7 November 2025 11:32 WIB
- waktu baca 2 menit
Jakarta (ANTARA) – Perusahaan teknologi Meta diwartakan memproyeksikan 10 persen dari pendapatan tahunannya berasal dari scam atau iklan palsu di aplikasinya.
Menurut warta Reuters yang dikutip dalam siaran TechCrunch pada Kamis (6/11), Meta pada tahun 2024 memproyeksikan 10 persen dari total pendapatan tahunannya yang mencapai 16 miliar dolar AS berasal dari iklan palsu di aplikasinya.
Dokumen yang diakses oleh Reuters menunjukkan bahwa Meta selama tiga tahun tidak berhasil melindungi penggunanya dari iklan yang mempromosikan perjudian ilegal, skema investasi, dan produk medis terlarang.
Iklan-iklan palsu tersebut berpura-pura menawarkan produk atau layanan yang tidak nyata dan kemungkinan bertujuan meminta pembayaran dari pengguna yang kurang teliti.
Baca juga: Penipuan iklan meningkat di semua kategori aplikasi
Baca juga: Meta hadapi gugatan berkenaan dengan iklan investasi di Jepang
Meta sudah memiliki sistem untuk mendeteksi kemungkinan suatu iklan adalah penipuan, tetapi sistem itu hanya akan menonaktifkan akun pengiklan jika sudah 95 persen yakin bahwa pengiklan memang melakukan penipuan.
Jika tidak, maka Meta akan mengenakan biaya lebih besar kepada pengiklan yang dicurigai melakukan penipuan guna mencegah mereka membeli lebih banyak iklan.
Namun, kalau pengiklan tersebut tetap memilih untuk membayar biaya iklan yang lebih mahal, itu akan merugikan Meta.
Menurut laporan Reuters, Juru Bicara Meta Andy Stone mengklaim bahwa dokumen yang diakses oleh Reuters “menyajikan pandangan selektif yang mendistorsi pendekatan Meta terhadap penipuan dan scam.”
Stone menyampaikan bahwa Meta dalam 18 bulan terakhir telah mengurangi laporan pengguna tentang iklan penipuan hingga 58 persen dan menghapus lebih dari 134 juta iklan penipuan dari platformnya.
Baca juga: Google blokir 5,1 miliar iklan palsu sepanjang tahun 2024
Baca juga: MGID dan Pixalate bermitra cegah penipuan iklan
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Mantan karyawan Meta luncurkan cincin pintar
- Kemarin 20:07
Meta dan TikTok dinilai melanggar aturan layanan digital Eropa
- 24 Oktober 2025
Rekomendasi lain
Apa itu Bank Himbara dan siapa anggotanya?
- 9 November 2024
Panduan KIP kuliah 2025: syarat, cara daftar, dan besaran bantuan
- 26 Desember 2024
Daftar bansos yang akan cair pada September 2024
- 2 September 2024
Surat Al Fatihah: Arab, Latin beserta makna dan keutamaannya
- 6 Agustus 2024
Lirik lagu senam “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” 2025
- 15 Januari 2025






