BMKG: Tarakan wilayah paling aktif gempa di Kalimantan
- Jumat, 7 November 2025 13:46 WIB
- waktu baca 2 menit
Kalimantan bukan wilayah bebas gempa dan potensi gempa merusak tetap ada, meskipun aktivitas seismiknya lebih rendah dibanding kawasan lain di Indonesia
Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), merupakan wilayah dengan aktivitas gempa paling tinggi di Pulau Kalimantan, berdasarkan catatan kegempaan sejak awal abad ke-20.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan data sejarah menunjukkan Tarakan telah berulang kali diguncang gempa dengan kekuatan signifikan, meski secara umum Kalimantan tergolong wilayah dengan tingkat kegempaan rendah dibandingkan kawasan lain di Indonesia.
“Kalimantan bukan wilayah bebas gempa dan potensi gempa merusak tetap ada, meskipun aktivitas seismiknya lebih rendah dibanding kawasan lain di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, atau Sulawesi. Dan dari hasil analisis data historis, Tarakan menjadi daerah paling aktif gempa di Kalimantan,” kata dia.
Baca juga: Gempa bumi dangkal guncang Tarakan
Berdasarkan Katalog Gempa BMKG, lanjut dia, Tarakan tercatat mengalami sejumlah gempa besar pada 1923, 1925, 1936, 2015, dan 2025, dengan magnitudo antara 4,8 hingga 7,0. Beberapa diantaranya menimbulkan kerusakan sedang hingga berat pada bangunan rumah, fasilitas umum, serta memicu rekahan tanah di wilayah pesisir.
Selain Tarakan, kata dia, sejumlah wilayah lain di Kalimantan juga pernah diguncang gempa signifikan, seperti Sangkulirang (Kalimantan Timur, 1921) yang disertai tsunami, Pulau Laut (Kalimantan Selatan, 2008), dan Banjar (Kalimantan Selatan, 2024) akibat aktivitas Sesar Meratus.
“Gempa Tarakan 5 November 2025 dengan magnitudo hanya 4,8 magnitudo, namun menimbulkan kerusakan nyata, menunjukkan bahwa gempa dangkal dekat permukiman sangat berpotensi merusak,” kata dia.
Baca juga: Gempa magnitudo 4,8 sebabkan kerusakan di Tarakan, warga tetap waspada
Daryono menjelaskan bahwa meskipun intensitas guncangan di Kalimantan relatif jarang, aktivitas sesar-sesar aktif seperti Sesar Tarakan, Sesar Maratua, dan Sesar Meratus kini menjadi fokus pemantauan BMKG.
BMKG juga tengah memperkuat jejaring pemantauan seismik di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan infrastruktur strategis dan mitigasi bencana di wilayah tersebut, termasuk di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Rangkaian gempa sejak 1923 hingga kini menjadi catatan penting untuk mitigasi. Kualitas bangunan masih menjadi faktor utama yang menentukan besarnya dampak. BMKG berpesan masyarakat perlu memastikan bangunan tahan guncangan sesuai standar bangunan tahan gempa. Edukasi publik menjadi kunci untuk membangun budaya sadar bencana,” kata Daryono.
Baca juga: Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Tarakan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Gempa bumi dangkal guncang Tarakan
- 6 jam lalu
Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Tarakan
- Kemarin 19:03
Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 magnitudo terjadi di Tarakan
- 30 Desember 2021
Gempa tektonik dengan magnitudo 3,7 guncang Tarakan
- 21 Oktober 2021
Gempa Nunukan sebabkan rumah warga rusak ringan
- 21 Desember 2015
Gempa 6,1 SR guncang Tarakan, warga panik
- 21 Desember 2015
Rekomendasi lain
Destinasi wisata baru di Yogyakarta
- 28 Oktober 2024
Segini besaran gaji karyawan Indomaret dan Alfamart
- 2 November 2024
Daftar 98 pinjol resmi terdaftar OJK terbaru 2024
- 2 Oktober 2024
Bacaan doa shalat istikharah lengkap dengan artinya
- 26 Juli 2024
Lirik lagu “Baby” Justin Bieber dan penjelasannya
- 30 Agustus 2024
Cara membuat jamu kunyit asam, beras kencur, temulawak
- 8 Agustus 2024






