Kemenag kutuk tindakan kekerasan yang kotori kesucian rumah ibadah
- Rabu, 5 November 2025 12:43 WIB
- waktu baca 2 menit
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan rasa duka sekaligus mengutuk tindakan kekerasan yang menewaskan seorang pemuda musafir di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, yang justru malah mengotori kesucian rumah ibadah.
“Menyatakan secara bersama-sama mengutuk tindakan kekerasan, apalagi ini di tempat ibadah, yang akan mengotori kesucian tempat ibadah,” ujar Direktur Urusan Agama Islam Kemenag, Arsad Hidayat di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Gubernur Bobby sayangkan warga Simeulue tewas di Masjid Agung Sibolga
Arsad mengatakan tindakan kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan, apalagi terjadi di rumah ibadah. Rumah yang semestinya menjadi ruang untuk berserah diri kepada Sang Pencipta.
Ia meminta aparat penegak hukum untuk bertindak sesuai koridor hukum yang berlaku.
“Meminta kepada pihak-pihak, terutama aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku tentunya,” ujar Arsad.
Arsad menegaskan Kementerian Agama sejak beberapa tahun terakhir terus mengampanyekan konsep Masjid Ramah. Konsep ini menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai ruang yang inklusif bagi semua kalangan.
“Pada Lebaran lalu, kami meluncurkan program Masjid Ramah Musafir atau pemudik, dimana lebih dari 1.500 masjid di seluruh Indonesia dibuka untuk para pemudik agar dapat beristirahat selama perjalanan. Ini bagian dari upaya menjadikan masjid sebagai tempat yang ramah bagi siapa pun,” kata Arsad.
Menurutnya, Kementerian Agama mendorong agar masjid-masjid di seluruh Tanah Air dapat menjadi tempat yang ramah terhadap musafir, ramah terhadap lansia, ramah terhadap disabilitas, ramah terhadap anak-anak, dan ramah terhadap perbedaan.
Arsad mengungkapkan program serupa akan digelar pada momentum Natal dan Tahun Baru mendatang, sebagai bagian mewujudkan masjid yang inklusif.
Baca juga: DMI kecam pengeroyokan yang berujung meninggalnya seorang pemuda
Baca juga: Pengurus masjid dapat perlindungan sosial
“Insya Allah pada Natal dan Tahun Baru nanti, kami kembali menghadirkan program Rumah Ibadah Ramah terhadap Pemudik. Ini bagian dari implementasi nyata agar tempat ibadah, khususnya masjid, benar-benar menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat,” katanya.
Kemenag, kata Arsad, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan serta para pengelola masjid di seluruh provinsi untuk mendukung program tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa semangat ramah dan terbuka ini menjadi bagian dari wajah masjid-masjid di Indonesia,” kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Bahlil: Pemuda Masjid harus jadi pusat gerakan ekonomi dan ilmu
- 25 Oktober 2025
Rekomendasi lain
Tahapan seleksi penerimaan calon praja IPDN
- 5 Agustus 2024
Cara mengaktifkan kartu Telkomsel yang hangus
- 17 Juli 2024
Doa niat mandi wajib setelah haid dan tata caranya
- 29 Agustus 2024
MOLA BKN, layanan online untuk cek status kepegawaian ASN
- 17 Februari 2025
Cek zodiak berdasarkan tanggal lahir
- 16 Agustus 2024
Lirik lagu “Jangan Ada Dusta di Antara Kita” oleh Broery Marantika
- 2 September 2024
Perbanyak amalan dzikir di Bulan Rajab: bacaan, latin dan artinya
- 31 Desember 2024






