Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

  • Selasa, 28 Oktober 2025 14:05 WIB
  • waktu baca 2 menit
Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
Para siswa meninjau gerakan opera Tibet di Sekolah Menengah Kejuruan dan Teknik No. 2 Lhasa di Lhasa, Daerah Otonomi Xizang, China barat daya, 9 September 2025. ANTARA/Xinhua/Tenzin Nyida

Chengdu (ANTARA) – Dalam sebuah seminar internasional yang digelar pada Senin (27/10) di Chengdu, China, sejumlah pakar menyoroti bahwa sistem sekolah asrama telah berkontribusi pada pemerataan dan pengembangan pendidikan berkualitas tinggi di sejumlah daerah dataran tinggi China, memberikan wawasan berharga bagi masyarakat internasional.

Seminar Akademik Internasional tentang Pendidikan Asrama dan Pengembangan Dataran Tinggi diselenggarakan di Universitas Ilmu dan Teknologi Elektronik China di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. Seminar itu mempertemukan para pakar dan akademisi dari berbagai negara, termasuk China, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, untuk bertukar pandangan tentang pendidikan asrama.

Sekolah-sekolah asrama di Xizang telah berevolusi sebagai model pendidikan yang menghargai budaya etnis dan beradaptasi dengan kondisi geografis yang unik di daerah tersebut. Dengan dukungan kuat negara, sekolah asrama telah menjadi metode penting untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, kata Zhalo, seorang peneliti di Pusat Penelitian Tibetologi China.

Dalam seminar tersebut, banyak ahli mengatakan bahwa pendidikan asrama tidak hanya meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pengajaran, namun juga mendorong interaksi dan integrasi di antara kelompok etnis yang berbeda.

Michael Alan Crook, presiden Komite Internasional untuk Promosi Koperasi Industri China, telah mengunjungi sejumlah sekolah asrama di Xizang. Dia menyebut bahwa para murid di sekolah-sekolah ini menikmati kondisi kehidupan yang baik, dan penerimaan murid dari berbagai kelompok etnis yang berbeda mendorong rasa saling pengertian.

Crook menceritakan bahwa dia melihat para murid Tibet dan Han belajar, bernyanyi, dan menari bersama.

“Saya mendengarkan kelas bahasa Tibet di kelas lima. Sekolah-sekolah asrama ini melestarikan budaya, bukan menghancurkannya,” kata Crook.

Dia menekankan bahwa sementara sekolah asrama di negara-negara Barat sering kali melayani keluarga elite atau kaya, sistem sekolah asrama yang dikelola negara di China terutama diperuntukkan bagi keluarga biasa, dengan dukungan subsidi pemerintah yang besar yang memungkinkan murid dari daerah terpencil untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Sekolah asrama di China tidak hanya menyediakan pendidikan tetapi juga tempat tinggal, makanan, bimbingan dan stabilitas, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih disiplin dan terstruktur yang menunjang keberhasilan akademis, kata Mario Eugence Cavolo dari Center for China and Globalization.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir Selasa, 28 Oktober 2025 20:05 WIB waktu baca 2 menit BPBD…

    Kemendikdasmen pacu inovasi-jiwa wirausaha pelajar lewat FIKSI 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemendikdasmen pacu inovasi-jiwa wirausaha pelajar lewat FIKSI 2025 Selasa, 28 Oktober 2025 20:04 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *