Hamas: Penutupan Rafah oleh Netanyahu melanggar gencatan senjata

Hamas: Penutupan Rafah oleh Netanyahu melanggar gencatan senjata

  • Minggu, 19 Oktober 2025 14:56 WIB
  • waktu baca 3 menit
Hamas: Penutupan Rafah oleh Netanyahu melanggar gencatan senjata
Truk berisi bantuan menunggu masuk ke Gaza melalui perlintasan Rafah sisi Mesir pada 19 Januari 2025. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa)

Istanbul (ANTARA) – Hamas menyatakan keputusan kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk tetap menutup perlintasan perbatasan Rafah merupakan pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata serta bentuk pengingkaran terhadap komitmen yang telah disampaikan kepada para mediator.

Kantor Netanyahu sebelumnya mengumumkan bahwa penyeberangan tersebut akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, yang berarti melanggar perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Keputusan Netanyahu untuk mencegah pembukaan kembali perlintasan Rafah hingga pemberitahuan lebih lanjut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dan pengingkaran terhadap komitmen yang telah dibuatnya di hadapan para mediator dan pihak penjamin,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/10).

Perlintasan Rafah dijadwalkan kembali dibuka pada Rabu lalu sebagai bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Sejak Mei 2024, tentara Israel telah memblokir pergerakan warga Palestina melalui perlintasan tersebut yang merupakan satu-satunya jalur keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan Tel Aviv sebelum dimulainya serangan Israel terhadap wilayah itu pada Oktober 2023.

“Penutupan berkelanjutan terhadap Rafah — yang menghalangi evakuasi korban luka dan sakit, membatasi pergerakan warga sipil, menghalangi masuknya peralatan khusus untuk mencari orang hilang di bawah reruntuhan, serta menghalangi tim forensik dalam mengidentifikasi jenazah — akan menunda pemulihan dan penyerahan jenazah (sandera Israel),” lanjut pernyataan tersebut.

Hamas menambahkan bahwa pelanggaran dan serangan Israel yang terus berlanjut — dengan total lebih dari 47 pelanggaran terdokumentasi yang menyebabkan 38 korban jiwa dan 143 luka-luka — sekali lagi menunjukkan niat agresif Israel dan kebijakan pengepungan yang berkelanjutan terhadap lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza.

Kelompok Palestina itu menuduh Netanyahu menciptakan dalih palsu untuk menghalangi implementasi kesepakatan dan menghindari kewajibannya.

Hamas mendesak para mediator dan pihak penjamin untuk segera menekan Israel agar membuka kembali perlintasan tersebut, mematuhi seluruh ketentuan perjanjian, dan menghentikan kejahatan yang terus dilakukan di Gaza.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 13 lainnya dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Kesepakatan tersebut dicapai antara Israel dan Hamas pekan lalu, berdasarkan rencana bertahap yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Fase pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana itu juga mencakup pembangunan kembali Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68.100 orang dan melukai 170.200 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Israel: Perlintasan Rafah akan terus ditutup sampai ada pemberitahuan

Baca juga: Hamas: Penutupan Rafah bisa tunda penyerahan jasad sandera Israel

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Mesir dan Malaysia bahas rekonstruksi Gaza di tengah gencatan senjata

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Mesir dan Malaysia bahas rekonstruksi Gaza di tengah gencatan senjata Minggu, 19 Oktober 2025 19:52 WIB waktu baca…

    Mendiktisaintek prihatin atas kasus dugaan perundungan mahasiswa Unud

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Mendiktisaintek prihatin atas kasus dugaan perundungan mahasiswa Unud Minggu, 19 Oktober 2025 19:52 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *