
Artikel
Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- Oleh Azis Kurmala
- Sabtu, 18 Oktober 2025 16:54 WIB
- waktu baca 4 menit

Guangzhou, China (ANTARA) – Saat matahari terbenam dan lampu-lampu kota mulai dinyalakan, wajah modern kota Guangzhou yang sebenarnya mulai terungkap..
Beragam gedung pencakar langit yang menjulang di sepanjang sungai membuat salah satu kota terbesar di negeri Tirai Bambu itu semakin hidup.
Jembatan-jembatan yang membentang di atas sungai dilengkapi dengan kerlap-kerlip lampu semakin memantulkan pesona kota Guangzhou.
Di bawah jembatan, kapal-kapal yang sudah dihias dengan lampu lalu-lalang menyusuri Sungai Mutiara, semakin menambah keindahan kota Guangzhou pada malam hari.
Bagi pengunjung, pengalaman ini bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan sebuah atraksi yang memadukan kehidupan metropolitan di pusat perekonomian China itu.
Padahal, kota tersebut pernah mengalami masa-masa suram. Mulai dari serangan Mongol di abad ke-13, Perang Candu I, Perang Candu II, dan Perang Dunia II. Hingga terjadinya pemberontakan terhadap pemerintah Jepang yang terkenal sebagai Revolusi Kebudayaan.
Kini, berkat kebijakan reformasi ekonomi dan industrialisasi China, Guangzhou bertransformasi menjadi kota modern dan pusat ekonomi utama.
“Bagus sekali pemandangannya, lampu-lampu dari gedung pencakar langit disamping Sungai Mutiara semakin membuat indah kota Guangzhou di mata pengunjung,” ujar Aldi salah satu rombongan jurnalis Indonesia saat berkunjung ke Guangzhou baru-baru ini.
Jikalau Sungai Ciliwung yang melintasi Jakarta dibuat seperti Sungai Mutiara di Guangzhou, lanjut dia, pasti akan banyak menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Bagi dia, Jakarta dengan Sungai Ciliwungnya memiliki potensi menjadi salah satu destinasi wisata sungai yang menarik.
Pasalnya, Jakarta memiliki gedung-gedung pencakar langit, serta bangunan yang ikonik.
“Kalau menyisir Sungai Ciliwung pada malam hari, dapat melihat pemandangan yang menarik seperti yang ada di Sungai Mutiara ini,” kata dia.
Dengan membayar tiket sebesar 80 yuan (Rp180 ribu), pengunjung dapat menaiki kapal wisata mewah bertingkat tiga untuk menyusuri Sungai Mutiara.
Kapal wisata itu memiliki tiga lantai dengan ruangan yang luas. Lantai satu dan dua ditata seperti restoran di mana ada bangku, meja serta bar.
Sedangkan lantai tiga dibuat terbuka agar wisatawan dapat menikmati udara terbuka, suasana dan pemandangan sungai di malam hari.
Kapal ini memiliki penataan tempat duduk yang nyaman agar wisatawan dapat menikmati gemerlapnya kota Guangzhou di malam hari.
Bagi yang membutuhkan sajian minuman maupun makanan, pengunjung dapat memanfaatkan bar kecil yang berada di dalam kapal.
Lantai tiga yang merupakan ruang terbuka di kapal, menjadi spot menarik bagi para pengunjung yang kebanyakan didominasi oleh pasangan muda China.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Banjir besar landa cekungan Sungai Mutiara di China
- 20 Juni 2022
Sensasi makan malam di alur Sungai Mutiara
- 27 Juli 2017
Peradaban Islam Guangzhou: Jejak sahabat Nabi di negeri tirai bambu
- 24 September 2025
Memahami budaya Tiongkok melalui Museum Provinsi Guangdong
- 24 September 2025
Guangzhou luncurkan robotaxi hubungkan pusat kota dan transportasi
- 22 Februari 2025
Rekomendasi lain
Makna mendalam tema Natal Nasional 2024 PGI dan KWI
- 25 Desember 2024
Doa Qunut saat shalat Subuh wajib atau sunnah?
- 16 Juli 2024
Tanda-tanda tsunami dan anjuran untuk keselamatan
- 11 Juli 2024
Cara beli tiket Pelni online, mudah dan praktis lewat hp
- 12 Agustus 2024
Cara download video rekaman Smule, bisa via web atau aplikasi
- 13 September 2024
Cara screenshot di Hp Samsung, bisa tanpa tombol fisik
- 3 Oktober 2024
Cara scan barcode menggunakan BPOM Mobile
- 31 Juli 2024