BYD tarik ribuan mobil karena bermasalah, bagaimana unit di Indonesia?

Jakarta (ANTARA) – Pabrikan otomotif BYD dikabarkan telah mengajukan rencana penarikan kembali (recall) kepada otoritas China untuk mengatasi potensi masalah keselamatan pada dua seri kendaraan berbeda yang totalnya mencapai 115.783 unit.

Lalu bagaimana dampaknya dengan unit mobil BYD di Indonesia?

Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu, memastikan bahwa seratus ribu lebih kendaraan yang ditarik itu tidak ada satu pun yang dijual di pasar Indonesia.

“Kami memastikan bahwa model dan tipe pada program tersebut bukan merupakan model yang dijual di Indonesia,” kata Luther.

Baca juga: BYD tarik kembali 115.783 kendaraan karena masalah keselamatan

Penarikan tersebut, menurut Luther, dilakukan untuk menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan serta bagian dari komitmen mereka terhadap keselamatan dan menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan.

Dilaporkan Carnewschina, Jumat (17/10) waktu setempat, penarikan kembali ini dimulai setelah investigasi kerusakan oleh China State Administration for Market Regulation (SAMR) yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai masalah, mulai dari malfungsi pengontrol motor penggerak hingga kekurangan segel baterai.

Penarikan pertama menargetkan sebanyak 44.535 unit kendaraan seri Tang 2015 yang diproduksi antara 28 Maret 2015 dan 28 Juli 2017.

Masalah itu bermula dari masalah desain dan pemilihan komponen pada pengontrol motor penggerak, yang dapat menyebabkan fungsi pelepasan muatan aktif yang tidak normal selama penggunaan. Dalam kasus ekstrem, hal ini dapat mengakibatkan papan sirkuit terbakar dan kegagalan mode penggerak listrik murni kendaraan, sehingga menimbulkan risiko keselamatan.

Diler resmi BYD dikabarkan akan memperbarui perangkat lunak untuk kendaraan yang terdampak, serta mengubah metode pelepasan muatan menjadi pelepasan muatan motor untuk menghilangkan bahaya keselamatan.

Selanjutnya, penarikan kedua menargetkan 71.248 unit kendaraan listrik murni Yuan Pro yang diproduksi antara 6 Februari 2021 dan 5 Agustus 2022.

Penarikan itu mengatasi cacat produksi di mana paking segel baterai mungkin tidak terpasang dengan benar, yang mengakibatkan penurunan kinerja segel. Mengarungi air dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama dapat mengakibatkan masuknya air ke dalam baterai, sehingga merusak insulasinya.

Dalam skenario ekstrem, hal ini dapat menyebabkan penurunan daya baterai dan menimbulkan bahaya keselamatan.

Untuk mengatasi hal ini, diler resmi BYD akan menggunakan segel khusus untuk memperkuat casing baterai kendaraan yang terdampak agar fungsi kedap airnya pulih dan menghilangkan risiko keselamatan.

Baca juga: BYD kirim total 1 juta mobil dengan armada kapal raksasa miliknya

Baca juga: Ford pastikan recall 1,9 juta kendaraan tak berdampak ke Indonesia

Baca juga: 78.989 unit Jeep Wrangler ditarik kembali karena masalah perakitan

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *