
Usulkan WBTb, TACB paparkan Keramik Klampok sebagai warisan budaya
- Rabu, 15 Oktober 2025 10:50 WIB
- waktu baca 2 menit

Nilai sejarah, pengetahuan teknis, dan kesinambungan tradisi yang masih hidup sampai sekarang merupakan bukti kuat bahwa Keramik Klampok memenuhi kriteria untuk diajukan sebagai Warisan Budaya Tak benda
Banjarnegara (ANTARA) – Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menilai Keramik Klampok memiliki nilai sejarah panjang dan layak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb) nasional karena menjadi bagian penting dari perkembangan industri kerajinan di Indonesia.
“Keramik Klampok bukan sekadar produk kerajinan, tetapi wujud dari perjalanan ekonomi dan kebudayaan Banjarnegara yang sudah berlangsung hampir satu abad,” kata Ketua TACB Kabupaten Banjarnegara Heni Purwono di Banjarnegara, Rabu.
Ia mengatakan akar sejarah industri keramik di Klampok tidak lepas dari peran tokoh besar Banjarnegara, Soemitro Kolopaking Poerbonegoro. Menurut dia, tokoh tersebut dikenal sebagai perintis awal industri kerajinan Keramik Klampok pada era 1930-an.
Baca juga: Industri Keramik Klampok Khawatirkan Masuknya Produk China
“Ketika bekerja di Bandung, Soemitro Kolopaking membawa sampel tanah dari Banjarnegara ke Balai Pusat Keramik di Bandung. Dari hasil uji coba, diketahui kualitas tanah tersebut sangat baik untuk bahan baku keramik dan harganya lebih murah 20 persen dibanding keramik impor dari Jepang,” katanya.
Berdasarkan catatan Van Goudoever dalam harian De Locomotief Semarang tahun 1939 dan buku karya J Van Baal berjudul Mensen in Verandering (1967), kata dia, Soemitro juga menemukan teknik pencampuran bubuk batu baterai untuk menghasilkan keramik yang lebih mengkilap dan kuat.
Oleh karena itu, kata dia, temuan tersebut menjadi tonggak penting bagi berkembangnya tradisi pembuatan keramik di Klampok.
Baca juga: Perajin keramik Purbalingga keluhkan masuknya produk Vietnam
Menurut dia, kejayaan Keramik Klampok berlanjut pada tahun 1970-an melalui peran Kandar Atmomiharjo yang mendirikan perusahaan besar bernama Meandalai.
Bahkan, lanjut dia, produk-produk Meandalai dikenal luas karena kualitas artistiknya dan sempat menembus pasar ekspor.
“Nilai sejarah, pengetahuan teknis, dan kesinambungan tradisi yang masih hidup sampai sekarang merupakan bukti kuat bahwa Keramik Klampok memenuhi kriteria untuk diajukan sebagai Warisan Budaya Tak benda,” katanya.
Baca juga: Industri gerabah Purwakarta bakal semakin dikembangkan
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Industri Keramik Klampok Khawatirkan Masuknya Produk China
- 8 Januari 2010
Papalele, warisan budaya takbenda perempuan Maluku
- 13 Oktober 2025
Tujuan adanya peringatan dan perayaan Hari Batik Nasional
- 2 Oktober 2025
Weifang, kota layang-layang yang terbangkan budaya hingga ke mancanegara
- 29 September 2025
Rekomendasi lain
Berapa jam perbedaan WIB, WITA, dan WIT? Ini penjelasannya
- 9 Oktober 2024
Tarif tol Jakarta-Bandung terbaru 2024
- 15 Agustus 2024
Biaya pembuatan paspor naik Desember 2024, ini rinciannya
- 28 Oktober 2024
10 orang terkaya di dunia versi Forbes Januari 2025
- 10 Januari 2025
Daftar nama negara dan ibukota di wilayah Asia Pasifik
- 15 Agustus 2024
Rekomendasi 7 pondok pesantren terbaik di Bogor
- 19 Februari 2025