Labuan Bajo (ANTARA) – Kementerian Hak Asasi Manusia HAM (Kemenham) memberikan penguatan kapasitas hak asasi manusia (HAM) bagi para pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Mengapa kami penting menyasar kelompok pelajar atau mahasiswa itu karena kami melihat pembangunan kesadaran HAM khusus untuk pelajar sangat penting dan strategis sekali,” kata Staf Khusus Menteri HAM Thomas H Suwarta dalam rekaman suara yang diterima di Labuan Bajo, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan penguatan kapasitas HAM di SMAK Pancasila Borong itu, salah satu program Kemenham guna meningkatkan kesadaran terkait HAM bagi kalangan pelajar maupun tenaga pendidik dan kependidikan.

Kegiatan tersebut, kata dia, sekaligus implementasi dari Asta Cita pertama Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM.

“Nah, salah satu yang kami lakukan itu dengan mendatangi sekolah-sekolah, kampus juga kelompok pengusaha, aparatur sipil negara sehingga pengarusutamaan HAM betul-betul bisa menjadi nafas baru dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat kita,” ujarnya.

Baca juga: Kemenham: Penyitaan buku tak sejalan dengan demokrasi dan HAM

Ia juga memberikan perhatian khusus terkait dengan maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah yang dinilai merupakan masalah HAM.

Upaya penyelesaian persoalan perundungan, katanya, dengan memberikan sosialisasi dan kesadaran tentang HAM, seperti saling menghargai hak hidup sesama manusia, kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat serta memastikan pelajar mendapatkan pendidikan yang layak.

“Kita juga ingin menciptakan generasi muda masa depan dalam konteks menciptakan generasi emas 2045,” ujarnya.

Ia mengatakan untuk menuju Indonesia Emas 2045 para pelajar harus memiliki pemahaman terkait HAM yang cukup karena dari pemahaman itu dapat membentuk karakter yang unggul.

“Jadi kognitif dia bagus, dia cerdas, tetapi juga dalam konteks karakter, etika, perilaku dan segala macam termasuk skill-nya juga berlandaskan HAM, jadi hal-hal ini yang kami anggap strategis untuk menjalankan penguatan penguatan atau sosialisasi seperti ini,” katanya.

Menyikapi maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah, kata dia, sosialisasi dan penguatan HAM menjadi hal penting dan strategis karena banyak kasus perundungan terjadi karena faktor ketidaktahuan terkait kasus tersebut.

Ia mendorong pihak sekolah memiliki kesadaran agar secara kolektif melawan praktik perundungan dalam lingkungan sekolah.

“Menjadi keprihatinan kita semua mengenai maraknya kasus bullyng (perundungan), terutama di terjadi di lingkungan pendidikan, malah ada korbannya meninggal dunia, sehingga ini yang membuat kenapa makin penting kegiatan sosialisasi kesadaran tentang hak asasi manusia, dan saya pikir yang penting kita harus secara terus menerus memberikan penyadaran memberikan sosialisasi, memberikan nilai-nilai HAM,” katanya.

Baca juga: Kemenham rilis apikasi PRISMA kawal kepatuhan bisnis terhadap HAM

Baca juga: Kemenham bentuk desa sadar HAM di Jambi upaya penguatan nilai norma

Baca juga: WamenHAM ajak semua pihak selesaikan masalah HAM

Pewarta: Gecio Viana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.