
Kepala Bappenas ungkap rencana bangun Institut Garam Nasional
- Selasa, 7 Oktober 2025 19:11 WIB
- waktu baca 3 menit

Kita akan membangun Indonesia Salt Institute yang merupakan kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang nantinya akan menjadi milestone dalam program swasembada garam kita
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan pemerintah akan membangun Indonesia Salt Institute (Institut Garam Nasional).
“Kita akan membangun Indonesia Salt Institute yang merupakan kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang nantinya akan menjadi milestone dalam program swasembada garam kita,” ujarnya dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, dia menerangkan bahwa garam itu bisa menghasilkan turunan yang panjang, mulai dari bidang kosmetika hingga bahan baku baterai. Hasil olahan komoditas tersebut dapat dimanfaatkan pula menjadi garam industri yang bernilai tambah tinggi.
Pihaknya menegaskan ingin mengembangkan garam agar bisa digunakan di bidang kedokteran, industri, dan bahan-bahan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tidak hanya sekadar garam krosok, garam dapur, atau garam untuk pengawet makanan saja.
Karena itu, kerja sama antara K-Utec Salt Technology Germany, PT Garam, dan pemerintah daerah (pemda) dalam rangka pengembangan lahan garam dan industri terkait produksi garam, bisa menghasilkan garam-garam yang bernilai ekonomi tinggi.
“Ekosistem pergaraman nasional diperkuat nantinya dengan pendirian Institut Garam Nasional Indonesia,” ucap Kepala Bappenas.
Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo AA Teguh Sambodo menerangkan bahwa kerja sama ini dilakukan agar Indonesia dapat menghasilkan garam berkualitas tinggi yang mengantongi standar industri. Pada saat yang sama, lanjut Teguh, memampukan petani untuk dapat tergabung dalam rantai industri secara maksimal.
Beberapa kabupaten yang menandatangani kerja sama pengembangan lahan garam dan industri berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), mencakup Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Timur Tengah Utara, serta kabupaten Gresik dari Jawa Timur.
“Kami berharap ini menjadi salah satu contoh momentum untuk bisa mengembangkan industri garam secara terintegrasi yang juga melibatkan petani,” ungkap dia.
Teguh mengharapkan penandatanganan kerja sama ini menjadi momentum agar Indonesia dapat membangun industri setahap demi setahap dengan skala yang baik. Selain itu juga memiliki kualitas garam yang baik, sehingga mampu memenuhi industri dalam negeri
“Kami juga mohon Bapak Menteri untuk dapat me-launching adanya inisiatif awal berkaitan dengan Salt Institute yang diharapkan akan melengkapi ekosistem yang akan dibangun untuk menumbuhkan industri garam terus dapat meningkatkan kualitasnya, dan dapat mengembangkan solusi-solusi alternatif dan sekaligus inovatif untuk pengembangan garam di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Teguh.
Baca juga: Wamen KP pastikan RI swasembada garam pada 2027
Baca juga: Pengamat optimis Indonesia mampu produksi garam industri berkualitas
Baca juga: Trenggono gandeng Raffi Ahmad perkuat industri pergaraman di Rote
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Trenggono gandeng Raffi Ahmad perkuat industri pergaraman di Rote
- 24 September 2025
Menteri KKP tinjau kawasan sentra industri garam nasional di Rote Ndao
- 21 September 2025
Wamen KP pastikan RI swasembada garam pada 2027
- 16 September 2025
Rekomendasi lain
Sempat diragukan, ternyata begini silsilah keturunan Gus Miftah
- 5 Desember 2024
6 kampus buka jalur Tahfidz Al-Quran 2025, peluang untuk para santri
- 11 Februari 2025