Industri fesyen bisa manfaatkan AI untuk adaptasi perkembangan pasar

Industri fesyen bisa manfaatkan AI untuk adaptasi perkembangan pasar

  • Jumat, 26 September 2025 16:03 WIB
  • waktu baca 2 menit
Industri fesyen bisa manfaatkan AI untuk adaptasi perkembangan pasar
Karya siswa 11 SMK Jawa Timur yang ditampikan di ajang fesyen internasional Centrestage ke-10: Asia’s Fashion Spotlight yang digelar pada 3–6 September 2025 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre. (ANTARA/HO-Dinas Pendidikan Jatim)

Jakarta (ANTARA) – Founder Buttonscarves dan CEO Modinity Group Linda Anggrea mengatakan penting bagi pelaku industri fesyen untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

“Penting banget kita sekarang itu adaptasi dengan AI. Sekarang website udah bisa punya personal asisstant yang lebih pintar daripada sales promotion girl (SPG) asli misalnya di toko,” ujarnya dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Jumat.

Linda menjelaskan hal tersebut menurutnya merupakan bentuk adaptasi dengan perkembangan saat ini sehingga jenama fesyen semakin dekat dengan konsumen.

“Cara kita berkomunikasi dengan konsumen seperti apa untuk mempermudah mereka dengan tertarik dengan kita sehingga yang tadinya mengagumi akhirnya semakin dekat, akhirnya checkout saja deh,” tambahnya lagi.

Pemanfaatan AI, kata dia, mampu merekomendasikan berbagai kebutuhan konsumen, sehingga konsumen lebih mudah dalam mencari produk yang diinginkan dan sesuai dengan perasaan saat itu.

Buttonscarves, kata dia, akan menerapkan AI yakni asisten personal daring pada dua bulan mendatang di website penjualan miliknya.

Saat konsumen berubah pikiran, untuk mencari produk lain yang berbeda, ia menyebut, asisten daring ini akan membantunya untuk merekomendasikan produk lain yang diinginkan konsumen.

Baca juga: Meta luncurkan Vibes, fitur mirip Reels khusus video pendek buatan AI

Perkembangan generasi muda saat ini, utamanya gen Z, kata dia, membuat ia belajar untuk melakukan improvisasi produk dari sisi pemikiran agar mengenal keinginan generasi tersebut, sehingga produk yang dimiliki dapat berkembang sesuai target yang diinginkan.

Pada kesempatan yang sama, Founder Purana dan Co Founder Fuguku Nonita Respati mengatakan, kemajuan teknologi dapat mendukung dan mengakselerasi pekerjaan manusia bekerja, salah satunya adalah riset.

Selain itu, pemanfaatan platform digital juga mampu mendukung lahirnya inspirasi produk. “Jadi inspirasi saja, habis itu barulah kita daya gunakan itu kemampuan yang kita miliki untuk akhirnya benar-benar memberikan yang sudah jadi signature brand kita,” tambahnya.

Teknologi, lanjutnya, merupakan sebuah dukungan yang bisa dimanfaatkan manusia, namun perannya tidak akan menggantikank fungsi, estetik dan juga peran para pengrajin di industri kreatif.

Baca juga: CfDS UGM menyoroti dampak algoritma terhadap mitra pengemudi ojol

Baca juga: Ozelle luncurkan perangkat diagnostik berbasis kecerdasan buatan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Komplotan Maling Motor di Palu Ditangkap, 32 Kendaraan Hasil Curian Disita

    Palu – Polisi menangkap komplotan pelaku pencurian motor di wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulsel). Total ada dua pelaku yang berhasil ditangkap dan satu lainnya berstatus buron. “Pengungkapan kasus pencurian…

    Pasutri di Ponorogo Ditangkap Usai Terlibat Jual Beli Senpi Rakitan

    Ponorogo – Polisi menangkap pasangan suami istri (pasutri) di Ponorogo, Jawa Timur, terkait penjual senjata api (senpi) rakitan. Senpi jenis revolver dengan 13 butir peluru disita petugas. Dilansir detikJatim, Selasa…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *