Menilik arah kebijakan luar negeri Barat atas kedaulatan Palestina

Artikel

Menilik arah kebijakan luar negeri Barat atas kedaulatan Palestina

  • Oleh Katriana
  • Kamis, 25 September 2025 19:05 WIB
  • waktu baca 7 menit
Menilik arah kebijakan luar negeri Barat atas kedaulatan Palestina
Ratusan warga membawa poster pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas dalam aksi di Nablus, Palestina, Selasa (23/9/2024). Ratusan warga Palestina turun ke jalan untuk merayakan dukungan dari negara-negara barat yang mengakui kemerdekaan Palestina serta memberi dukungan bagi warga yang tinggal di Jalur Gaza. ANTARA FOTO/Xinhua/Nidal Eshtayeh/bar

… dukungan negara-negara Eropa terhadap Palestina masih dapat mengalami perubahan seiring dengan bergantinya pemerintahan masing-masing negara tersebut

Jakarta (ANTARA) – Masyarakat internasional saat ini tengah bergegap gempita menyambut gelombang pengakuan negara-negara Eropa terhadap Negara Palestina, menyusul pengakuan Inggris, Kanada, dan Australia secara serentak.

Pengakuan tersebut disampaikan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi tentang Palestina dan Solusi Dua Negara, dalam rangkaian agenda Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, yang berlangsung pada 22-30 September 2025.

Mengawali pengakuan tersebut, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Minggu (21/9) mengumumkan bahwa Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina.

“Saya menyatakan dengan jelas, sebagai Perdana Menteri Negara besar ini, bahwa Inggris Raya secara resmi mengakui Negara Palestina,” kata Starmer dalam pernyataannya melalui sebuah video dari Kantor Perdana Menteri.

Pernyataan itu dia sampaikan sebagai sebuah janji terhadap rakyat Palestina dan Israel guna mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi keduanya.

Selanjutnya, Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang mengumumkan bahwa Kanada secara resmi mengakui negara Palestina, dan berjanji untuk bermitra dalam membangun perdamaian antara Palestina dan Israel.

“Kanada mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami dalam membangun janji masa depan yang damai bagi Negara Palestina dan Negara Israel,” tulis Carney di akun X, menjelang Sidang Umum PBB.

Ketiga adalah Australia, yang juga secara resmi mengakui Negara Palestina melalui pernyataan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

“Terhitung hari ini, Minggu, 21 September 2025, Persemakmuran Australia secara resmi mengakui Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” kata Albanese dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di akun X.

Albanese mengatakan bahwa melalui langkah tersebut, Australia ingin “mengakui aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri.”

Selain Inggris, Kanada, dan Australia, ada juga Portugal yang menyampaikan pengakuan negara itu terhadap Negara Palestina.

Baca juga: Australia tegaskan dukungan untuk solusi dua negara di Timur Tengah

Baca juga: Aksi pro-Palestina di Chicago, desak AS hentikan dukungan untuk Israel

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Mentan sebut pengendalian impor untuk gairahkan rantai pasok ubi kayu

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Mentan sebut pengendalian impor untuk gairahkan rantai pasok ubi kayu Kamis, 25 September 2025 23:03 WIB waktu baca…

    RI berpeluang besar jadi pusat industri halal global

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi RI berpeluang besar jadi pusat industri halal global Kamis, 25 September 2025 22:57 WIB waktu baca 4 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *