
4 siswa SMPN Jonggol diduga keracunan MBG, sample menu dibawa ke lab
- Kamis, 25 September 2025 02:04 WIB
- waktu baca 2 menit

Keputusannya, setelah investigasi belum bisa dipastikan itu keracunan. Kita menunggu hasil lab dan gejala-gejala yang muncul
Kabupaten Bogor (ANTARA) – Empat siswa SMPN 1 Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan tiga siswa sudah pulang, sementara satu lainnya masih dirawat di Puskesmas Jonggol.
Camat Jonggol Andri Rahmat di Bogor, Rabu, mengatakan pihaknya bersama unsur Muspika, Kapolsek, Danramil, Dinas Kesehatan, serta ahli gizi, langsung melakukan investigasi ke sekolah tersebut.
“Kami periksa anak-anak yang makan menu MBG hari ini, semua dalam kondisi aman,” katanya di Jonggol, Rabu.
Menurut dia, dugaan keracunan belum dapat dipastikan karena gejala yang muncul tidak berlangsung cepat setelah konsumsi makanan.
Baca juga: SPPG bantah ada siswa SDN 07 Pulogebang keracunan menu MBG
“Keracunan itu ada tenggat waktu inkubasi 2–8 jam. Kalau memang benar keracunan, pasti akan ada laporan tambahan hingga tengah malam, tapi tidak ada, bahkan tiga siswa sudah pulang,” ujarnya.
Sampel makanan yang dikonsumsi siswa telah dibawa ke laboratorium milik Pemkab Bogor untuk diuji lebih lanjut. Hasil uji laboratorium tersebut akan menentukan ada tidaknya kandungan berbahaya dalam makanan.
Andri menyebut gejala yang dialami empat siswa berupa mual, muntah, dan pusing. Namun hasil pemeriksaan sementara menunjukkan tiga siswa memiliki riwayat kondisi kesehatan lain, sementara satu siswa terindikasi mengalami tifus.
“Keputusannya, setelah investigasi belum bisa dipastikan itu keracunan. Kita menunggu hasil lab dan gejala-gejala yang muncul. Dari informasi orang tua, ada yang sebelumnya sudah sakit atau kelelahan perjalanan jauh,” ucapnya.
Baca juga: Pemerintah gerak cepat tangani keracunan cegah demoralisasi MBG
Adapun menu MBG yang dikonsumsi siswa berbeda setiap hari. Pada hari kejadian, Selasa (23/9) menu terdiri dari nasi, telur balado, dan capcay. Sementara pada Rabu siang, menu MBG berupa nasi dengan lauk ikan berbumbu.
Menurut ahli gizi yang terlibat dalam pemeriksaan, bahan capcay yang dianggap mengandung lendir sebenarnya hanya kuah kental alami dari sayuran. “Mekanisme dapur sudah sesuai standar, sayuran direbus dulu baru kuah dibuat terpisah,” kata Andri.
Meski belum ada kepastian terkait dugaan keracunan, lanjut dia, pihak Muspika tetap mengingatkan pengelola dapur MBG agar menjaga higienitas, baik dari bahan, peralatan, maupun pengolahannya.
“Ini sebagai antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, mengingat makanan disiapkan untuk ribuan siswa,” ujarnya.
Baca juga: BGN paparkan hasil pemetaan, 4.700 porsi MBG picu gangguan kesehatan
Baca juga: BGN setop sementara MBG di Bandung Barat pasca-ratusan siswa keracunan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Gaji pokok PNS Gol III 2024
- 7 Agustus 2024
Hukum menikahi janda dalam Islam
- 14 September 2024
Arti kata “Masya Allah” serta makna dan keutamaannya
- 29 Juli 2024
Profil Kim Kardashian yang ikut terseret skandal P Diddy
- 3 Oktober 2024
Apakah malam 1 Rajab bertepatan dengan Tahun Baru 2025?
- 31 Desember 2024
Mengenal bank-bank BUMN dan perannya dalam ekonomi nasional
- 26 Februari 2025