
BNN bangun SPPG hubungkan MBG dengan rehabilitasi mantan penyalahguna
- Rabu, 24 September 2025 19:06 WIB
- waktu baca 2 menit

Saudara-saudara kita yang terkena narkotika jangan dijadikan musuh, tapi diberi semangat agar bisa kembali ke jalan benar
Serang (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) mulai membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai terobosan yang menghubungkan antara program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan upaya rehabilitasi sosial bagi mantan penyalahguna narkoba.
Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, SPPG bukan hanya soal distribusi makanan sehat, tetapi juga strategi memulihkan mereka yang pernah terjerat narkotika agar kembali produktif.
“Mereka bisa menjadi bagian pekerja di SPPG, sehingga tidak terjerumus lagi,” ujarnya di Padarincang, Kabupaten Serang, Rabu.
Menurut Suyudi, BNN terlalu lama dikenal dengan pendekatan represif, padahal tugas mulia lainnya adalah pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan. “Saudara-saudara kita yang terkena narkotika jangan dijadikan musuh, tapi diberi semangat agar bisa kembali ke jalan benar,” katanya.
SPPG yang dioperasikan bersama BNN daerah melibatkan 50 pekerja, mampu mengolah hingga 4.000 porsi makanan per hari. Sebagian diantaranya mantan penyalahguna yang telah menjalani asesmen kesehatan.
Baca juga: BNN usulkan Pemprov Bali dirikan Balai Latihan Kerja Bersinar
“Program MBG ini harus kita dukung bersama, namun pelaksanaannya juga perlu diawasi agar tepat sasaran,” ucapnya.
Suyudi menyebut program MBG sudah memberi asupan gizi kepada 82,9 juta siswa, balita, dan ibu hamil. Ia menekankan, keberlanjutan program tersebut akan menentukan kualitas generasi menuju Indonesia Emas 2045. “Generasi bangsa harus sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Selain pemenuhan gizi, BNN melihat SPPG sebagai ruang pemulihan holistik yakni pemulihan fisik lewat makanan sehat, sekaligus pemulihan sosial dengan pemberdayaan kerja. “SPPG ini menjadi bentuk nyata komitmen kami memperkuat kehadiran di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Banten yang menyediakan lahan bagi fasilitas rehabilitasi. Namun, Suyudi mengingatkan bahwa kunci keberhasilan bukan hanya infrastruktur, melainkan pengelolaan sumber daya manusia. “Yang terpenting bukan hanya fisik, tapi juga bagaimana mengelolanya,” katanya.
BNN berharap model kolaborasi SPPG di Padarincang dapat direplikasi di daerah lain sebagai layanan pascarehabilitasi. “Ini adalah wujud nyata Indonesia Bersinar, bersih dari narkoba,” tuturnya.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
BNN kolaborasi ISSUP untuk berbagi praktik pemberantasan narkotika
- 17 September 2025
Kepala BNN respons peluang pelarangan rokok elektrik di Indonesia
- 17 September 2025
Irjen Pol Suyudi Ario Seto diproyeksikan jadi Kepala BNN RI
- 20 Agustus 2025
Kepala BNN larang anggota tangkap pengguna narkoba
- 15 Juli 2025
Rekomendasi lain
Siapa saja negara anggota BRICS? Simak daftarnya!
- 10 Januari 2025
Cara mengaktifkan M-Banking BCA yang terblokir tanpa harus ke Bank
- 19 Februari 2025
Doa niat puasa qadha Ramadhan karena haid lengkap dengan artinya
- 17 Januari 2025
Daftar harga bensin Vivo terbaru November 2024
- 2 November 2024
Terbaru, ini daftar tarif tol Trans Jawa 2024
- 15 Agustus 2024
Syarat dan biaya untuk membuka pangkalan resmi gas LPG 3kg
- 4 Februari 2025