
Realisasi serapan gula petani dari Danantara sudah hampir 100 persen
- Selasa, 23 September 2025 02:45 WIB
- waktu baca 3 menit

Masih ada 16 ribu ton yang belum dibeli. Hari Jumat Bapak Presiden perintahkan segera beli
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan realisasi penyerapan gula petani mencapai hampir 100 persen dengan total anggaran yang digelontorkan melalui Danantara sekitar Rp1,5 triliun.
“Masih ada 16 ribu ton yang belum dibeli. Hari Jumat Bapak Presiden perintahkan segera beli,” kata Amran seusai Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan sejumlah kepala daerah se-Indonesia di Jakarta, Senin.
Ia menjabarkan pola penyerapan dijalankan dengan memutar dana Rp1,5 triliun, membeli gula dari petani kemudian menjualnya ke pasar, lalu hasil penjualan digunakan kembali untuk pembelian berikutnya.
Menurut dia, mekanisme tersebut menjadi solusi konkret agar gula petani terserap optimal, harga tetap terjaga, dan petani memperoleh kepastian pasar sekaligus keuntungan yang lebih baik guna mendukung stabilitas pangan nasional.
“Kita kan ini mutar uangnya. Rp1,5 triliun beli, jual ke pasar, laku lalu beli lagi (gula petani,” ujar Amran.
Sebelumnya Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut pemerintah telah menyerap 40 ribu ton gula dari petani setelah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp1,5 triliun dari Danantara Indonesia.
“Sudah, kan duitnya ada Rp1,5 triliun. Nah itu kita ngambilin gula petani. Sudah, 40 ribu ton, kan bertahap ya, jadi 40 ribu ton sudah dibeli,” ujar Sudaryono usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (11/9).
Pemerintah hanya akan membeli gula petani yang tidak diserap pasar. Menurutnya, hal itu sama seperti dilakukan Perum Bulog saat menyerap beras petani.
Baca juga: Mentan gandeng kepala daerah guna kembalikan kejayaan perkebunan RI
Penyerapan itu dilakukan agar petani tetap sejahtera dan harga gula di pasar tetap terjaga.
Ia menekankan bahwa dana tersebut tidak harus dihabiskan untuk menyerap gula petani. Namun, apabila gula dari petani belum terserap semua dan anggaran dari Danantara habis, maka akan diajukan kembali.
“Tapi kan sejauh ini kan masih sisa, duitnya masih ada,” kata dia.
PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM menggelontorkan dana berupa shareholder loan senilai Rp1,5 triliun.
Pembelian gula itu nantinya akan dilakukan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, sebagai BUMN bidang pangan.
ID FOOD akan melakukan offtake gula petani tebu dari pabrik gula PT PG Sinergi Gula Nusantara (SGN) dam pabrik gula milik ID FOOD.
Penyerapan yang akan dilakukan difokuskan kepada gula petani tebu, yang diharapkan menjadi stimulus guna membantu pemerintah menstabilkan harga gula dari hulu hingga hilir.
Offtake gula petani ini diharapkan menghentikan rembesan gula rafinasi sehingga tidak menimbulkan tambahan tekanan pada biaya logistik dan aspek pembiayaan yang tengah berjalan.
Baca juga: Kepala daerah dukung percepatan hilirisasi perkebunan nasional
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Mentan ajak KTNA kawal hilirisasi pertanian demi Indonesia Emas 2045
- 20 September 2025
Mentan luruskan isu pabrik gula tutup, tegaskan tetap beroperasi
- 19 September 2025
Rp9,9 triliun dianggarkan untuk hilirisasi kelapa hingga kakao
- 19 September 2025
Bupati Sidrap temui Menteri dan Wamen demi pengembangan daerah
- 19 September 2025
Rekomendasi lain
Total jumlah formasi CPNS 2024 untuk pusat dan daerah
- 22 Agustus 2024
Amalan dzikir dan doa setelah Shalat Jumat, ini urutannya
- 6 Februari 2025
Kapan Maulid Nabi 2024 diperingati?
- 15 September 2024
Doa yang dianjurkan usai sholat taubat
- 23 Juli 2024
Lirik lagu J.Cole “She Knows” yang disebut sindir Diddy
- 4 Oktober 2024
Berapa gaji pendamping desa Kemendes?
- 10 Desember 2024