
Kementerian ESDM akan bangun jargas di 15 kabupaten pada 2025 dan 2026
- Selasa, 26 Agustus 2025 14:58 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga di 15 kabupaten/kota pada 2025 dan 2026.
“Tentunya kami perlu kolaborasi kesiapan pelaksanaan, termasuk di dalamnya kesiapan material yang diperlukan untuk jargas,” ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Laode Sulaeman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Untuk kelancaran kegiatan pembangunan tersebut, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi menggelar acara sosialisasi untuk kesiapan kebutuhan material kepada perwakilan asosiasi penyedia dan produsen bidang pipa dan metering.
Lebih lanjut, Laode mengatakan kegiatan sosialisasi merupakan acara yang cukup penting untuk memberikan informasi terkait program pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi khususnya untuk rumah tangga.
Menurut dia, program itu merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam melaksanakan diversifikasi energi melalui pengembangan energi bersih.
Ia mengatakan produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Terkait dengan kesiapan material, Subkoordinator Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Risris Risdianto menyampaikan ketentuan umum yang harus dipenuhi seperti pengutamaan Komponen Dalam Negeri, di mana untuk pipa Carbon Steel TKDN minimal 40 persen, pipa PE TKDN minimal 20 persen, dan pipa Galvanis TKDN minimal 40 persen.
Selain itu, material harus sesuai dengan spesifikasi material dan data sheet, serta mengutamakan aspek keselamatan.
Koordinator Perencanaan Pembangunan Sugiarto juga menekankan kepada para peserta agar memperhatikan hal-hal seperti ketersediaan raw material, kapasitas dan timeline produksi, dan delivery time sampai dengan on site.
“Ketersediaan bahan baku, apakah perlu impor dll., TKDN yang dimiliki, 'delivery time' yang paling penting dibutuhkan untuk kesuksesan program ini. Bapak ibu dapat menyampaikan sebelum proses selanjutnya (pengadaan),” kata Sugiarto.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
RGAS targetkan pendapatan capai Rp160 miliar di 2025
- 16 Juni 2025
Rekomendasi lain
Bacaan doa shalat istikharah lengkap dengan artinya
- 26 Juli 2024
Berapa harga tiket bus Rosalia Indah?
- 21 Agustus 2024
Syarat dokumen untuk membuat paspor baru
- 10 Juli 2024
Cara unduh WhatsApp GB beserta link donwloadnya
- 9 Oktober 2024
Daftar pelatih Timnas Indonesia dari masa ke masa
- 5 November 2024
Cek pajak kendaraan online di Jakarta
- 20 Agustus 2024
Gaji dan syarat jadi sopir bus Transjakarta
- 10 Oktober 2024