Rupiah melemah seiring S&P tahan peringkat kredit AS

Rupiah melemah seiring S&P tahan peringkat kredit AS

  • Rabu, 20 Agustus 2025 09:51 WIB
  • waktu baca 2 menit
Rupiah melemah seiring S&P tahan peringkat kredit AS
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/pri. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi langkah S&P mempertahankan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) tetap AA+.

“ Langkah S&P yang mempertahankan 'rating' kredit AS mendukung dolar AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

S&P mengatakan AS dapat mempertahankan kredit kendati adanya tekanan fiskal dari Pemotongan Pajak AS. Hal itu dikarenakan pendapatan tarif dinilai akan secara umum mengimbangi fiskal yang lebih lemah.

Mengutip Anadolu, kebijakan tarif AS telah menghasilkan 135 miliar dolar AS hingga Juli 2025. Ketika Trump menjabat pada Januari 2025, pendapatan tarif bersih bulanan mencapai 7,3 miliar dolar AS, turun menjadi 7,2 miliar dolar AS pada Februari, dan naik menjadi 8,2 miliar dolar AS pada Maret.

Memasuki bulan April, pendapatan tarif melonjak tajam menjadi 15,6 miliar dolar AS, lalu 22,2 miliar dolar AS pada Mei, kemudian 26,6 miliar dolar AS pada Juni, dan 27,7 miliar dolar AS di bulan Juli.

Pelemahan rupiah juga dipengaruhi antisipasi investor menjadi pidato hawkish yang disampaikan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

“Powell sendiri seharusnya masih akan tetap melihat inflasi akan naik oleh tarif, apakah dia akan mengatakan bahwa ini hanya bersifat one time atau berkelanjutan, investor ingin mengetahui juga bila tekanan Trump (ancaman tuntutan) pada Powell akan bisa merubah sikapnya,” kata Lukman.

Meninjau sentimen dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga di level 5,25 persen.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dia memprediksi kurs rupiah berkisar Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 57 poin atau 0,35 persen menjadi Rp16.302 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.245 per dolar AS.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Ahmad Doli: 80 tahun Indonesia merdeka momen refleksi arah demokrasi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Ahmad Doli: 80 tahun Indonesia merdeka momen refleksi arah demokrasi Rabu, 20 Agustus 2025 17:57 WIB waktu baca…

    Irjen Pol Suyudi Ario Seto diproyeksikan jadi Kepala BNN RI

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Irjen Pol Suyudi Ario Seto diproyeksikan jadi Kepala BNN RI Rabu, 20 Agustus 2025 17:56 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *