Apindo: Rakerkonas 2025 konsolidasi nasional hadapi dinamika global

Apindo: Rakerkonas 2025 konsolidasi nasional hadapi dinamika global

  • Senin, 4 Agustus 2025 22:52 WIB
  • waktu baca 3 menit
Apindo: Rakerkonas 2025 konsolidasi nasional hadapi dinamika global
Kiri ke kanan: Ketua DPP APINDO Jawa Barat Ning Wahyu Astutik, Ketua Bidang UMKM dan Koperasi APINDO Ronald Walla, Ketua Umum APINDO Shinta W Kamdani, Wakil Ketua Umum APINDO Franky Sibarani, Wakil Ketua Umum APINDO Eddy Hussy selepas pembukaan simbolis Rakerkonas Ke-34 Apindo di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/8/2025). (ANTARA/Istimewa)

bukan hanya evaluasi kinerja, tapi juga menyusun peta jalan program kerja yang menjawab tantangan ekonomi yang semakin kompleks

Bandung (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Ke-34 di Bandung, Jawa Barat, 4-6 Agustus 2025 untuk konsolidasi internal organisasi secara nasional dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan selain menjadi konsolidasi internal secara menyeluruh, Rakerkonas ini juga hadir sebagai ruang aspirasi terbuka bagi pelaku usaha dari seluruh Indonesia untuk berdialog langsung dengan sejumlah menteri, guna menjembatani kepentingan dunia usaha dan kebijakan pemerintah.

“Rakerkonas bukan hanya untuk evaluasi kinerja Apindo, tapi juga untuk menyusun peta jalan program kerja yang menjawab tantangan ekonomi yang semakin kompleks,” kata Shinta di sela rangkaian Rakerkonas Ke-34 Apindo di salah satu hotel di Bandung, Senin.

Yang akan dibahas baik internal organisasi maupun bersama para menteri, lanjut dia, adalah hasil evaluasi mereka dalam setahun terakhir di mana Apindo mencatat ada beberapa tantangan besar, terutama akibat gejolak geopolitik global, fluktuasi biaya energi, serta kebijakan perdagangan internasional seperti tarif dagang yang belum berpihak pada produk nasional.

Kondisi ini, menurut Shinta, berdampak besar terhadap industri padat karya seperti tekstil, furnitur, termasuk makanan olahan yang selama ini menjadi sektor tulang punggung penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, akan dibahas juga terkait berbagai tantangan di dalam negeri seperti regulasi dan perizinan usaha.

“Kami akan menyampaikan masukan konkret kepada pemerintah terkait mungkin deregulasi dan penyederhanaan perizinan yang dapat mendukung iklim usaha yang lebih baik,” ujarnya.

Fokus lain Apindo, kata Shinta, adalah pada penguatan hubungan industrial yang harmonis dan produktif melalui pendekatan tripartit: pengusaha, pekerja, dan pemerintah.

Shinta juga menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia, melalui pelatihan vokasi, reskilling dan upskilling, serta penciptaan ekosistem kerja yang mampu menjawab kebutuhan industri masa depan.

“Kita tidak bisa stagnan. Inovasi dan teknologi harus menjadi nafas pelaku usaha di era 4.0 dan digital. Ini bukan pilihan, tapi kebutuhan,” ucapnya.

Rakerkonas ke-34 Apindo ini didahului dengan penyelenggaraan Apindo Expo & UMKM Fair 2025, yang menghadirkan pameran produk unggulan UMKM, serta forum diskusi dan talk show strategis sebagai bagian penting dalam memperjuangkan pemberdayaan UMKM.

“Ekspo ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi ruang konkret untuk membahas masa depan UMKM Indonesia. Ada banyak topik strategis yang kita angkat, mulai dari akses pembiayaan, integrasi rantai pasok, digitalisasi, hingga peluang ekspor,” ujar Shinta.

Dengan tema “Indonesia Incorporated” dan Visi 2045, tambah Shinta, Apindo ingin menegaskan kebersamaan sebagai strategi menghadapi krisis dan membangun ekosistem usaha yang inklusif dan kolaboratif tidak hanya antara pelaku usaha besar, tetapi juga bersama UMKM, pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

Rakerkonas Apindo 2025 ini diharapkan menghasilkan rumusan konkret yang memperkuat kontribusi dunia usaha terhadap perekonomian nasional, sekaligus menjadi tonggak penting dalam transformasi UMKM menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing global.

“Untuk meraih Indonesia Emas 2045, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus membangun sinergi kolektif. Itulah semangat Indonesia Incorporated yang ingin kami gaungkan,” tutur Shinta.

Baca juga: Apindo yakin ancaman China terkait tarif resiprokal disikapi baik

Baca juga: Apindo: Tarif resiprokal 19 persen kompetitif tapi perlu tindak lanjut

Baca juga: Apindo Expo & UMKM Fair diharap naikkan penetrasi UMKM di rantai pasok

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Khofifah usulkan peluncuran Sekolah Rakyat oleh Presiden di Ponorogo

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Khofifah usulkan peluncuran Sekolah Rakyat oleh Presiden di Ponorogo Selasa, 5 Agustus 2025 02:23 WIB waktu baca 3…

    KONI sebut 14 ice rink bukti perkembangan ice skating cukup pesat

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi KONI sebut 14 ice rink bukti perkembangan ice skating cukup pesat Selasa, 5 Agustus 2025 00:53 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *