
Apsifor ungkap temuan bermakna terkait kematian Arya Daru
- Selasa, 29 Juli 2025 21:27 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) mengungkapkan adanya sejumlah temuan yang bermakna terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan.
“Kami mewawancarai secara mendalam keluarga, rekan kerja, atasan dan individu-individu yang mengenal almarhum dan juga menelaah dokumen informasi yang relevan tentang kehidupan pribadi dan profesional almarhum,” kata perwakilan Apsifor Himpsi, Nathanael EJ Sumampouw saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa.
Pertama, kata Nathanael, almarhum merupakan individu yang dikenal lingkungannya sebagai pribadi dengan karakter positif.
“Beliau bertanggung jawab, suportif terhadap rekan kerja, pekerja keras, sangat diandalkan dan merupakan individu yang peduli terhadap lingkungannya,” kata dia.
Baca juga: Hasil autopsi jenazah Arya Daru, ditemukan sejumlah luka
Baca juga: Di TKP, tak ada DNA dan sidik jari selain milik Arya Daru
Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang selalu berusaha menampilkan karakter diri dan kualitas diri di lingkungan dan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif yang kuat, terutama dalam situasi tekanan yang tinggi.
“Tekanan tersebut dihayati secara mendalam sehingga mempengaruhi bagaimana almarhum memandang dirinya, memandang lingkungan, memandang masa depan,” kata Nathanael.
Almarhum juga berusaha menginteralisasi berbagai emosi negatif yang dirasakan dan berupaya tidak menunjukkannya di depan orang lain.
“Meskipun demikian kami menemukan, pada almarhum ada riwayat dimana berupaya untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. Terakhir kali dari data-data yang dihimpun, kami melihat kurang lebih pada tahun 2013 dan 2021,” katanya.
Baca juga: Polisi tidak temukan zat berbahaya dalam tubuh Arya Daru
Baca juga: Kematian Arya Daru tanpa keterlibatan orang lain
Ia juga menyebutkan bahwa di situasi akhir kehidupannya yang bersangkutan mengalami satu tekanan psikologis. “Lalu berkaitan dengan perilaku “self harm”, memang itu sesuatu yang umumnya pada beberapa kasus dilakukan individu,” katanya.
Namun pada orang yang berinteraksi dengan yang bersangkutan di periode terakhir kehidupannya, tidak teramati hal tersebut.
“Kedua, juga mengenai 'bullying', kami mendapatkan data malah sebaliknya. Di lingkungan kerja yang bersangkutan dipersepsikan oleh atasan sebagai staf yang sangat bisa diandalkan,” katanya.
Almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP), menurut dia, dipersepsikan oleh rekan kerja menjadi kolega yang sangat positif, bertanggungjawab dan juga tempat bertanya serta memberikan motivasi kepada rekan kerja kepada junior.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Hasil autopsi jenazah Arya Daru, ditemukan sejumlah luka
- 32 menit lalu
Selasa, cek layanan SIM Keliling Jakarta di sini
- 15 jam lalu
Rekomendasi lain
Cara instal dan registrasi aplikasi Cek Bansos
- 2 September 2024
12 nama bulan hijriah beserta dengan penjelasannya
- 6 Agustus 2024
Cara melacak nomor ponsel yang tidak dikenal
- 16 Agustus 2024
Doa memohon husnul khotimah
- 19 Agustus 2024
Pinjaman KUR BRI 2025, ini syarat dan tabel cicilan terbaru
- 21 Januari 2025
Daftar harga bensin Vivo terbaru November 2024
- 2 November 2024
Daftar instansi yang buka CPNS 2024 dan cara mengeceknya
- 22 Agustus 2024
Lupa nomor NPWP? Ini cara cek NPWP dengan mudah
- 16 Juli 2024