
OJK siap dukung kebijakan pemerintah terkait kesepakatan tarif AS
- Senin, 28 Juli 2025 23:24 WIB
- waktu baca 3 menit

OJK siap mendukung penuh kebijakan dan memfasilitasi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri
Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kesiapan untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia terkait dengan kesepakatan tarif perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
“OJK siap mendukung penuh kebijakan dan memfasilitasi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri yang terkait dalam merealisasikan peluang-peluang yang ada,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSKK) di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan bahwa OJK menyambut baik kesepakatan yang sudah dicapai tersebut karena memberikan kepastian terhadap hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara.
Selain itu, kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan AS dinilai memberikan peluang-peluang yang semakin besar bagi industri-industri di Indonesia yang terkait untuk memanfaatkannya.
Sebagai respons terhadap dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas di pasar keuangan dan kinerja debitur sektor riil yang memiliki eksposur terhadap risiko terkait, OJK juga terus mencermati perkembangan pasar saham domestik serta mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan guna menjaga stabilitas sistem keuangan.
Secara keseluruhan, Mahendra menyampaikan bahwa sejauh ini stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) nasional terjaga stabil di tengah masih tingginya ketidakpastian geopolitik dan tensi perdagangan global, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja SJK yang stabil.
Di tengah sentimen terhadap dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global, kinerja pasar saham domestik pada triwulan II 2025 menguat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 6,41 persen quarter to quarter (qtq) pada 30 Juni 2025 ke level 6.927,68 (year to date/ytd: melemah 2,15 persen) dengan nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.178 triliun.
Sementara itu, investor nonresiden di triwulan II 2025 membukukan net sell sebesar Rp23,65 triliun qtq (ytd: net sell sebesar Rp59,33 triliun).
Memasuki Juli 2025, IHSG menunjukkan perkembangan positif dan ditutup pada level 7.543,50 per 25 Juli 2025 (ytd: menguat 6,55 persen).
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dengan AS mendorong kinerja sejumlah sektor di dalam negeri.
Sri Mulyani menyebut keberhasilan pemerintah atas negosiasi penurunan tarif resiprokal AS untuk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen diperkirakan mendorong kinerja sektor padat karya, seperti tekstil, alas kaki dan furnitur.
“Di sisi lain, impor dengan tarif 0 persen atas produk AS diperkirakan mendorong harga produk migas (minyak dan gas) dan pangan Indonesia menjadi lebih rendah,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: OJK: Kredit bank tumbuh 7,77 persen jadi Rp8.059,79 triliun pada Juni
Baca juga: PKP dan OJK bahas penyederhanaan proses SLIK untuk akses KPR subsidi
Baca juga: OJK kembangkan SI-GRC untuk perkuat tata kelola organisasi
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Doa memohon husnul khotimah
- 19 Agustus 2024
Rute BisKita Trans Bekasi Patriot yang beroperasi di Kota Bekasi
- 31 Januari 2025
Simak tanggal dan cuti bersama Idul Adha 2025
- 9 April 2025
10 Nama pemain bulu tangkis terkenal di Indonesia
- 11 September 2024