Lebih dari 300 staf PBB di Gaza tewas sejak awal agresi Israel

Lebih dari 300 staf PBB di Gaza tewas sejak awal agresi Israel

  • Senin, 28 Juli 2025 07:16 WIB
  • waktu baca 2 menit
Lebih dari 300 staf PBB di Gaza tewas sejak awal agresi Israel
Arsip foto – Warga berdiri di kafe pinggir pantai Al-Baqa Cafeteria yang dihancurkan Israel melalui serangan udara di Kota Gaza, Palestina, Minggu (30/6/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar/pri.

Moskow (ANTARA) – Lebih dari 300 staf PBB tewas akibat aksi militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, ungkap Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Ahad.

“Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 200.000 warga Palestina tewas atau terluka sejak 7 Oktober 2023 – sekitar sepuluh persen dari total populasi. Kita tidak boleh lupa bahwa lebih dari 300 kolega kita sendiri tewas akibat aksi militer Israel itu,” kata Turk melalui pernyataan.

Sejak Mei 2025, lebih dari 1.000 warga Palestina meninggal selagi berupaya mendapatkan makanan untuk diri mereka sendiri dan keluarga, katanya.

“Pusat distribusi yang rusuh dan militeristik di bawah pengelolaan Yayasan Kemanusiaan Gaza dan dukungan Amerika Serikat dan Israel, sepenuhnya gagal menyalurkan bantuan kemanusiaan pada skala dan jangkauan yang dibutuhkan,” kata Turk.

Baca juga: Pekerja bantuan PBB serukan gencatan senjata di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu, melaporkan peningkatan signifikan kematian akibat malnutrisi di Jalur Gaza, termasuk 21 anak balita yang meninggal pada 2025.

Malnutrisi akut berdampak terhadap lebih dari 10 persen penduduk Gaza, dengan 20 persen lebih ibu hamil dan menyusui yang diuji menderita malnutrisi, kerap menjadi kasus parah, kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Ia menekankan bahwa krisis kelaparan di wilayah kantong Palestina itu semakin parah akibat penghentian pasokan bantuan kemanusiaan dan pembatasan akses mereka.

Pada Mei 2025, rezim Zionis mengumumkan rencana untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah di Gaza yang dinyatakan bebas dari Hamas.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini menuding Israel telah memperalat bantuan kemanusiaan untuk menggusur paksa warga Palestina di Gaza.

Sumber: sputnik-OANA

Baca juga: Badan PBB: Gaza hadapi kelaparan massal yang dibuat dan disengaja

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Indonesia-Inggris luncurkan laporan “AI Policy Dialogue” – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Komdigi dukung Kepri tuntaskan blankspot dan investasi…

    DFSK beri potongan separuh harga dua EV-nya untuk dukung UMKM

    Tangerang, Banten (ANTARA) – PT Sokonindo Automobile yang menaungi merek DFSK di Indonesia memberikan potongan separuh harga untuk dua unit kendaraan listrik DFSK yakni unit Supercab dan unit Gelora E untuk…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *