Rabu, BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem pada mayoritas kota besar RI

Rabu, BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem pada mayoritas kota besar RI

  • Rabu, 9 Juli 2025 06:02 WIB
  • waktu baca 2 menit
Rabu, BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem pada mayoritas kota besar RI
Ilustrasi: Hujan lebat yang melanda wilayah Kalimantan Selatan. ANTARA/HO-Antara Biro Kalsel

Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia pada Selasa diperkirakan berawan hingga hujan ringan dan hujan disertai petir, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyertainya.

Prakirawati BMKG Indah Fitrianti dalam siaran daring yang diikuti di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, Serang, Mamuju, Palu, Kendari, Ambon, Sorong, Ternate, Manokwari, dan Jayawijaya.

Hujan berintensitas sedang mengguyur di Kota Medan, Nabire, Jayapura, dan Merauke. Sementara Kota Tanjung Selor dan Gorontalo diperkirakan diguyur hujan lebih dari 5,0 mm per jam yang disertai dengan petir.

Baca juga: BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan Rabu sore

Kemudian untuk Kota Banda Aceh, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Denpasar, Kupang, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Manado, dan Makassar diprakirakan berawan tebal dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

Indah memaparkan bahwa potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer, transisi ke musim kemarau – kondisi kelokalan cuaca di wilayah masing-masing.

Baca juga: Banjir di bulan Juli, ini benar atau mimpi?

BMKG mendeteksi perlambatan kecepatan angin di Jawa bagian utara, Jawa Barat, Laut Seram, Samudera Hindia barat daya Jawa, Laut Andaman, Laut Flores, dan Samudera Pasifik Papua.

Gelombang Kelvin di Nusa Tenggara Timur, sebagian besar wilayah Papua, dan Ekuatorial Rossby mulai dari Aceh, Riau Sumut hingga Kalimantan Utara.

Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai selain mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan, juga memengaruhi percepatan angin permukaan hingga lebih dari 25 knots, dan gelombang laut tinggi 2,5 – 4 meter di selatan Banten – Nusa Tenggara.

Baca juga: BMKG: Waspadai cuaca ekstrem di wilayah Maluku Utara hari ini

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Menpora sebut masih tinjau kembali laporan SEA Games 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menpora sebut masih tinjau kembali laporan SEA Games 2025 Rabu, 9 Juli 2025 17:25 WIB waktu baca 2…

    Kemensos siapkan 9 ribu laptop dukung pembelajaran Sekolah Rakyat 

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemensos siapkan 9 ribu laptop dukung pembelajaran Sekolah Rakyat  Rabu, 9 Juli 2025 17:25 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *