Jakarta (ANTARA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo mengapresiasi kesuksesan Universitas Pertahanan (UNHAN) yang berhasil meraih penghargaan tertinggi di dalam ajang bergengsi Japan Design and Invention Expo (JDIE) 2025.

“Kami bangga dengan prestasi adik-adik yang sudah membawa harum nama bangsa dan negara. Adik-adik adalah harapan besar Indonesia ke depan karena akan mengambil alih estafet kepemimpinan Indonesia di masa mendatang,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung saat menerima kunjungan tim dari UNHAN di Gedung KBRI Tokyo.

Melalui pernyataan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu, KUAI Maria menyampaikan bahwa prestasi yang ditorehkan UNHAN, bukan akhir tapi awal yang baik untuk memanfaatkan semua kesempatan dalam berbagai lomba di kancah internasional.

Pada ajang internasional tersebut, UNHAN mengirimkan dua tim unggulan dan berhasil menerima dua medali emas serta dua Special Awards dari National Research Council of Thailand (NRCT) dan Aurensia Company, Thailand.

“Ilmu yang diserap dan kembangkan menjadi modal dasar bukan hanya untuk diri adik-adik tetapi juga untuk pengembangan teknologi Indonesia. Jangan puas hanya dengan ini. Terus belajar dan berprestasi. KBRI Tokyo senantiasa mendukung aktivitas positif adik-adik semua,” ucap KUAI Maria.

Sersan Mayor Satu Kadet M. Fazil Rais, salah seorang mahasiswa UNHAN dari Defender Team mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman saat mengikuti lomba pada kunjungan kehormatan di KBRI Tokyo.

“Tim kami mengembangkan proyek inovatif DEFEND (Detection of Emergencies and Features for Enhanced Network Defense). Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendeteksi ancaman keamanan terhadap objek vital nasional. Ini adalah alat automasi untuk menambah fitur dari CCTV,” ungkapnya.

Fazil menjelaskan bahwa CCTV hanya bisa merekam, sehingga bisa dioptimalkan dengan AI untuk mendeteksi gerakan abnormal atau mencurigakan dan deteksi lainnya.

“Peserta lain tidak kalah bagus, tapi proyek kami dinilai oleh panitia merupakan temuan baru yang dapat mendukung penguatan sistem pertahanan. Ke depan akan kami terapkan di Indonesia. Setelah lulus kuliah saya akan mendaftar sebagai perwira prajurit karir dan mengabdi sebagai prajurit TNI untuk kepentingan bangsa. Terima kasih atas dukungan dari KBRI Tokyo,” jelasnya.

Sementara itu Sersan Mayor Satu Kadet Gabriel Winandika Saragih, dari ASPRO (Advanced System Professional Rescue Robot) Team mengaku baru pertama kali mengikuti ajang internasional seperti ini. Namun, berkat solusi penyelamatan berbasis teknologi robotik cerdas, timnya berhasil meraih penghargaan.

“Kami belum pernah mengikuti event sebesar ini. tapi kami tidak menyerah dan terus berlatih untuk hasil terbaik. Kampus kami jujur baru sekali mengikuti ini. dan kami bangga dengan raihan gemilang ini,” ujar Gabriel Winandika Saragih yang merupakan mahasiswa semester 8 UNHAN.

Baca juga: KBRI Tokyo kenalkan ragam budaya Indonesia ke siswa TK Jepang

Baca juga: KBRI Tokyo, KJRI Osaka ajak suporter Timnas jadi duta bangsa yang baik

Baca juga: KBRI Tokyo gelar Festival Hari Persahabatan Internasional

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.