
Bapanas: Gerai Kopdes Merah Putih sederhanakan rantai pasok pangan
- Jumat, 4 Juli 2025 01:19 WIB
- waktu baca 3 menit

Permasalahan rantai pasok itu kalau di sembako, terlalu panjang sehingga ini harus dipotong, harus ringkas melalui gerai sembako
Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan menyederhanakan rantai pasok pangan pokok melalui penguatan jaringan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dilengkapi dengan gerai sembako di tiap wilayah.
“Permasalahan rantai pasok itu kalau di sembako, terlalu panjang sehingga ini harus dipotong, harus ringkas melalui gerai sembako,” kata Arief dikonfirmasi melalui telepon di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, gerai sembako akan memudahkan masyarakat memperoleh bahan pangan pokok secara ekonomis tanpa penurunan kualitas, sekaligus menekan rantai distribusi sembako yang selama ini dinilai terlalu panjang dan mahal.
Sebagai contoh, kata Arief, dalam rantai pasok perberasan berdasarkan data kajian Badan Pusat Statistik (BPS) tentang distribusi perdagangan komoditas beras tahun 2024, diperoleh pola perdagangan yang memperlihatkan saluran beras dari produsen sampai konsumen masih perlu melalui beberapa pihak.
Dari pola yang terbentuk, produksi beras dari produsen kebanyakan didistribusikan ke pedagang grosir hingga mencapai 62,71 persen.
Lalu 14,06 persen didistribusikan ke pedagang eceran dan hanya 10,85 persen didistribusikan langsung ke konsumen rumah tangga tanpa melalui pedagang perantara.
“Sehingga Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diharapkan dapat mengintervensi pola perdagangan ini,” ujarnya.
Menurut dia, pasokan gerai sembako nantinya bersumber dari petani, peternak, Gapoktan, BUMN, BUMD, swasta hingga asosiasi, yang sebelumnya telah menyatakan dukungan pada Rapat Koordinasi Gerai Sembako pada 26 Juni 2025.
Arief menambahkan gerai Kopdes Merah Putih akan menyediakan komoditas utama seperti beras SPHP, Minyakita, gula dan tepung, sekaligus membantu meredam inflasi pangan.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan setiap Kopdes Merah Putih minimal memiliki enam unit usaha agar menghasilkan keuntungan rutin dan berkelanjutan, selama dikelola dengan serius dan benar oleh masyarakat desa.
Unit usaha pertama yakni agen pupuk yang dipastikan selalu untung karena dibutuhkan petani, sekaligus memotong peran tengkulak dan rentenir yang selama ini menekan penghasilan petani di desa.
Unit usaha kedua pangkalan gas LPG tiga kilogram yang keuntungannya dapat mencapai puluhan juta per bulan jika dikelola koperasi dengan anggota desa yang besar dan pemakaian rutin.
Ketiga adalah agen sembako yang memotong delapan lapis distribusi dari produsen ke konsumen desa sehingga harga lebih murah dan keuntungan koperasi meningkat signifikan secara langsung.
“Agar memotong rantai pasok, ada (usaha) agen sembako, langsung dari produsen sampai desa,” kata Zulhas pada Kick Off Pelatihan Capacity Bulding Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta, Rabu (25/6).
Kemudian tiga unit lainnya mencakup penyalur bantuan pemerintah, agen layanan keuangan seperti BRI Link untuk akses perbankan desa, serta klinik kesehatan kecil guna mendukung gizi dan layanan dasar.
Baca juga: Bapanas sebut Koperasi Desa Merah Putih bisa jadi offtaker hasil tani
Baca juga: Bapanas: Koperasi Merah Putih bisa menjadi penyedia pangan terjangkau
Baca juga: Bapanas: Presiden bentuk 70 ribu Koperasi Desa jaga harga gabah petani
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Sampah pangan bisa bernilai ekonomi sebelum dibuang
- 24 Juni 2025
Rekomendasi lain
Ini rincian biaya transaksi di ATM Bersama dan ATM Link
- 8 November 2024
Cara aktifkan KIS lewat aplikasi JKN Mobile
- 25 Juli 2024
Begini cara transfer saldo GoPay ke DANA dan sebaliknya
- 9 Agustus 2024
Lirik lagu “Tanah Airku” karya Ibu Sud
- 5 Agustus 2024
Keuntungan dan potensi kerugian Indonesia gabung BRICS
- 10 Januari 2025
LRT Kelapa Gading: rute dan stasiun
- 4 Agustus 2024