
Pola hidup sehat langkah cegah diabetes dan hipertensi
- Jumat, 27 Juni 2025 15:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Makanan dengan kandungan gula tinggi menjadi pemicu utama penyakit DM, karena menyebabkan lonjakan pada gula darah yang begitu cepat
Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menyatakan pola hidup sehat menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi.
“Seseorang bisa menjadi penderita DM dan Hipertensi karena dipengaruhi pola hidup, seperti konsumsi makanan dan kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu dr Susana Indahwati di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.
Untuk pola makan, antisipasi terhadap dua penyakit itu bisa dilakukan dengan meminimalkan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan tinggi gula, khususnya fruktosa. Lalu, juga garam.
Dia menjelaskan makanan dengan kandungan gula tinggi menjadi pemicu utama penyakit DM, karena menyebabkan lonjakan pada gula darah yang begitu cepat.
Jika dilakukan terus menerus, maka membuat organ pankreas bekerja keras untuk memproduksi insulin.
Baca juga: Pakar: 70 persen orang Indonesia tak sadar dirinya mengidap diabetes
“Seiring waktu ini bisa menimbulkan resistensi atau penurunan produksi insulin yang menyebabkan diabetes,” ucapnya.
Tetapi, kata dia, mengkonsumsi makanan berkadar gula tinggi juga memicu risiko memunculkan penyakit hipertensi lantaran mampu meningkatkan kadar asam urat di dalam darah, kemudian menghambat produksi nitrit oksida atau zat yang bertugas menjaga elastisitas pembuluh darah.
“Sehingga pembuluh darah menjadi kaku dan tekanan darah meningkat. Gula juga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap garam dan menyebabkan obesitas yang merupakan faktor utama risiko hipertensi,” ujar dia.
Susana menjelaskan konsumsi makanan yang mengandung garam berlebihan akan menyebabkan tubuh menahan cairan. Dampaknya adalah volume darah mengalami peningkatan, sehingga jantung bekerja lebih keras memompa darah.
“Kondisi ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, yang menyebabkan hipertensi,” katanya.
Baca juga: Gejala umum diabetes ringan yang bisa dikenali sejak dini
Lebih lanjut, karena konsumsi garam yang tinggi juga akan mengganggu fungsi insulin dan mempengaruhi metabolisme glukosa.
“Dampaknya adalah diabetes melitus atau DM,” ucap dia.
Selain dari segi konsumsi makanan, baik DM maupun hipertensi bisa dicegah dengan rajin berolahraga dan menerapkan pola istirahat teratur.
“Kami rutin melakukan sosialisasi terkait ini (pola hidup sehat) dalam rangka mencegah dan mengendalikan hipertensi dan DM,” katanya.
Sebab, kata Susana, hipertensi dan DM sama-sama memiliki potensi memunculkan penyakit lain atau komplikasi.
“Kalau hipertensi itu bisa terkena penyakit, seperti gagal jantung, aneurisma, stroke, dan retinopati hipertensi. Sedangkan yang diabetes bisa menyebabkan neuropati diabetik, ginjal kronis, sampai infeksi pada kulit, saluran kemih, dan jamur,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinkes setempat, pada periode 2025 tercatat angka kasus hipertensi mencapai 6.657 orang dan 1.771 lainnya mengidap diabetes melitus.
Baca juga: Faktor gaya hidup lebih dominan penyebab anak diabetes tipe 2
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Kenali tanda-tanda diabetes melitus tipe 1 pada anak
- 30 April 2025
Doktor farmasi UI kaji tanaman kait-kait untuk pengobatan diabetes
- 20 Februari 2025
Kenali berbagai penyebab diabetes melitus berikut ini
- 19 Februari 2025
Rekomendasi lain
Cara mudah cek tiket kereta api secara online
- 25 Juli 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024
Apa itu BPJS PBI dan Non-PBI? Ini penjelasan dan perbedaannya
- 30 Desember 2024
Cara Live TikTok bagi pemula
- 10 April 2025
Sudah cair, ini cara cek penerima Bansos PKH Desember 2024
- 14 Desember 2024
Rincian harta kekayaan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
- 16 November 2024
Lirik lagu “Bento” oleh Iwan Fals dan penjelasannya
- 30 Agustus 2024