OJK: Total aset perbankan syariah konsisten tumbuh positif

OJK: Total aset perbankan syariah konsisten tumbuh positif

  • Jumat, 27 Juni 2025 11:22 WIB
  • waktu baca 3 menit
OJK: Total aset perbankan syariah konsisten tumbuh positif
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae (batik hijau) dalam Opening Ceremony BSI (Bank Syariah Indonesia) International Expo 2025, Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Pertumbuhan yang meningkat berdampak positif bagi peningkatan market share perbankan syariah yang naik menjadi sebesar 7,44 persen

Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyatakan industri perbankan syariah menunjukkan kinerja baik dengan pertumbuhan total aset yang konsisten tumbuh positif.

Berdasarkan data April 2025, total aset perbankan syariah nasional telah mencapai Rp954,51 triliun atau tumbuh 8,54 persen year on year (yoy), di atas rata-rata sekitar industri perbankan yang sebesar 5,90 persen yoy.

“Pertumbuhan yang meningkat berdampak positif bagi peningkatan market share perbankan syariah yang naik menjadi sebesar 7,44 persen,” ujarnya dalam Opening Ceremony BSI (Bank Syariah Indonesia) International Expo 2025, dikutip di Jakarta, Jumat.

Di sisi lain, pertumbuhan perbankan syariah juga lebih tinggi dari industri perbankan nasional maupun konvensional.

Total pembiayaan perbankan syariah tercatat sebesar Rp653,44 triliun dengan pertumbuhan 8,87 persen yoy, sedangkan total penghimpunan dana pihak ketiga perbankan Syariah tercatat sebesar Rp734,89 triliun atau tumbuh 7,08 persen yoy.

Kinerja positif tersebut diyakini dapat terus dilanjutkan di tengah berbagai dinamika pada tahun 2025 ini yang menjadi salah satu periode menantang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.

“Perbankan syariah diharapkan dapat berperan dalam meminimalisir dampak dinamika ekonomi terhadap masyarakat. Sebagai industri yang berazaskan kepada rahmatan lil alamin, perbankan syariah tidak hanya mengedepankan asas profit semata-mata atau economic value, namun juga meningkatkan kontribusi dari sisi aspek sosial atau social value,” kata Dian.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan perbankan syariah nasional, OJK disebut terus mendorong implementasi roadmap pengembangan dan penguatan perbankan syariah Indonesia tahun 2023-2027 yang terdiri dari lima arah kebijakan.

Pertama adalah penguatan struktur dan ketahanan industri perbankan syariah melalui langkah-langkah seperti konsolidasi bank syariah, serta penguatan unik usaha syariah melalui kebijakan spin-off. Kemudian juga peningkatan efisiensi perbankan syariah melalui sinergi dengan induk dengan harapan agar industri perbankan syariah dapat menjadi lebih kokoh dan tangguh dalam menghadapi tantangan.

Kedua yaitu akselerasi digitalisasi layanan perbankan syariah pada penyelenggaraan dan ketahanan teknologi informasi guna menghadapi tantangan. Upaya ini difokuskan pada beberapa kegiatan utama, antara lain menyediakan layanan lebih cepat, efisien, dan inovatif.

Arah selanjutnya ialah penguatan karakteristik perbankan syariah, antara lain melalui pembentukan Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS) untuk memperkuat tata kelola syariah dan mengakselerasi pertumbuhan industri. Selain itu juga untuk penyusunan berbagai produk perbankan syariah dan pelaksanaan pengembangan produk dengan kekhususan syariah (sharia based product).

Keempat yakni peningkatan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian nasional melalui upaya meningkatkan literasi dan inklusi, peningkatan peran di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta penguatan peran perbankan ekosistem ekonomi syariah, termasuk kontribusi terhadap industri halal

Terakhir, arah kebijakan ditujukan kepada OJK sebagai regulator yang harus menguatkan peraturan, perizinan, dan pengawasan perbankan syariah.

“Kelima pilar tersebut harus dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh untuk mewujudkan visi, yaitu mengembangkan perbankan syariah yang sehat, yang efisien, yang berintegritas, dan berdaya saing, serta berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional untuk mencapai kemaslahatan masyarakat,” ungkap dia.

Baca juga: OJK: Penyaluran kredit berkelanjutan diprediksi terus bertumbuh

Baca juga: PermataBank gelar edukasi bangun ketahanan bisnis di 11 kota Indonesia

Baca juga: OJK siapkan ketentuan untuk sempurnakan transparansi laporan bank

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Duka dari Gunung Rinjani

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Artikel Duka dari Gunung Rinjani Oleh M. Riezko Bima Elko Prasetyo Jumat, 27 Juni 2025 20:21 WIB waktu…

    Film “Pangku” garapan Reza Rahadian dijadwalkan tayang tahun ini

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Film “Pangku” garapan Reza Rahadian dijadwalkan tayang tahun ini Jumat, 27 Juni 2025 20:18 WIB waktu baca 3…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *