
Menpar: Perayaan Malam 1 Sura bentuk pelestarian tradisi Jawa
- Jumat, 27 Juni 2025 13:15 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa penyelenggaraan acara perayaan pada Malam 1 Sura untuk menyambut tahun baru dalam penanggalan Jawa merupakan bentuk upaya pelestarian tradisi dan budaya Jawa.
Selain bermakna bagi masyarakat setempat, dia melanjutkan, acara perayaan Malam 1 Sura yang diadakan oleh Pura Mangkunegaran di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/6), bisa menjadi daya tarik wisata budaya.
“Perayaan Malam 1 Sura ini menjadi bentuk upaya melestarikan dan memperkuat tradisi budaya Jawa,” kata Menteri Pariwisata, yang mengenakan busana Jawi jangkep berupa kebaya Kartini hitam polos berlengan panjang dan jarik batik saat menghadiri acara perayaan Malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran.
“Perayaan ini juga bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang unik, menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk menyaksikan serta ikut serta dalam tradisi ini,” katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pura Mangkunegaran kirabkan enam pusaka pada malam 1 Sura
Acara perayaan Malam 1 Sura mencakup Kirab Pusaka yang dipimpin oleh Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Jiwo Suryonegoro.
Arak-arakan benda-benda pusaka keraton yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis-spiritual tersebut dilakukan dalam suasana temaram.
Seluruh lampu penerangan di area Pamedan Pura Mangkunegaran dan sepanjang rute kirab dimatikan. Hanya cahaya dari lampu minyak yang dibawa oleh peserta yang menerangi jalanan di sepanjang rute kirab.
Selama kirab, peserta melakukan ritual yang disebut Laku Tapa Bisu, berjalan kaki mengelilingi kompleks Pura Mangkunegaran tanpa alas kaki, tanpa berbicara, dan tanpa aktivitas untuk menunjukkan pengendalian diri dan pencapaian keseimbangan batin.
Usai kirab, pusaka-pusaka dikembalikan ke Dalem Ageng dan orang-orang berpartisipasi dalam tradisi rebutan air kembang bekas jamasan pusaka.
Malam 1 Sura, malam menjelang tahun baru dalam penanggalan Jawa, dipandang sakral oleh sebagian masyarakat Jawa. Perayaan Malam 1 Sura dijadikan sebagai momentum refleksi diri menjelang tahun baru.
Baca juga: Keraton Kanoman lestarikan tradisi “Grebeg Syawal” di Cirebon
Baca juga: Kirab pusaka digelar untuk memperkenalkan sejarah Banyumas
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Pemkot Magelang tutup Gunung Tidar pada malam 1 Sura
- 19 Agustus 2020
Umat Katolik misa Malam Sura di Gua Kerep
- 21 September 2017
Rekomendasi lain
Simak jadwal lengkap pengumuman CPNS 2024 hingga usul penetapan NIP
- 26 Desember 2024
Lirik dan makna lagu “Somebody’s Pleasure” oleh Aziz Hedra
- 8 September 2024
Apakah gaji pensiunan PNS akan naik di tahun 2025?
- 23 Desember 2024
Profil dan arti nama Bebingah Sang Tansahayu, anak Kaesang-Erina
- 17 Oktober 2024
Segini besaran dana untuk siswa penerima PIP Desember 2024
- 4 Desember 2024
Apa itu aplikasi dompet digital DANA dan berbagai manfaatnya
- 19 Agustus 2024
5 aplikasi kencan terbaik dan terpopuler di Indonesia
- 13 September 2024
Daftar aplikasi investasi saham terdaftar dan diawasi OJK
- 8 Agustus 2024