
Kemendikti Saintek tindaklanjuti arahan Presiden soal tambahan dokter
- Jumat, 27 Juni 2025 19:25 WIB
- waktu baca 2 menit

sebuah tanda untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan lebih adil
Padang (ANTARA) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) RI segera menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta kementerian terkait menambah jumlah fakultas kedokteran di kampus-kampus dalam negeri.
“Ini adalah sebuah panggilan sejarah, sebuah tanda untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan lebih adil dalam pelayanan kesehatan,” kata Menteri Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Padang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Mendiktisaintek saat memberikan sambutan pada Muktamar Asosiasi Institut Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025 yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden, Kemendikti Saintek segera membentuk satuan tugas dan tim kelompok kerja untuk percepatan peningkatan jumlah dokter, termasuk dan kualitas pendidikan tinggi, tenaga medis spesialis, dan dokter umum.'
Nantinya tim atau satgas yang dibentuk tersebut akan memberikan masukan dan rekomendasi apa saja regulasi-regulasi yang perlu disederhanakan. Tujuannya agar kualitas dokter di Indonesia bisa lebih baik atau sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.
Baca juga: Kemdiktisaintek berkomitmen cetak dokter berkualitas lewat UKMPPD
Baca juga: Kemenkes siap rekrut dokter spesialis daerah untuk atasi ketimpangan
Dalam arahannya, Menteri Brian menyebutkan terdapat beberapa aspek utama yang akan dirumuskan menindaklanjuti arahan kepala negara. Pertama, kualitas dan distribusi pelayanan spesialis di berbagai wilayah.
Dari kajian Kemendikti Saintek sangat memungkinkan adanya penambahan 165 program studi spesialis dan yang nantinya akan diisi lebih dari 4.300 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terhitung 2025-2028.
Selain penambahan jumlah program studi Kemendikti Saintek menilai perlu adanya penguatan upaya promotif dan preventif melalui pengembangan pendidikan kedokteran kalau berada dalam primer.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto untuk menambah jumlah fakultas kedokteran di kampus-kampus dalam negeri untuk menambah jumlah dokter di Indonesia.
Presiden meminta jajaran menterinya untuk tidak berkutat dengan prosedur dan peraturan-peraturan usang yang menghambat pemerintahan untuk mengatasi masalah kekurangan dokter di dalam negeri.
Baca juga: Krisis dokter gigi di Indonesia dan pilihan solusi terbaik
Baca juga: Menkes: Beasiswa Pendidikan Dokter 2025 tetap diberikan
Baca juga: AIPKI sebut kualitas dokter jadi tantangan seiring bertambahnya FK
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Dokter: MBG ibu hamil bonus tambahan untuk penuhi gizi harian
- 13 Januari 2025
Dokter tegaskan penderita HIV/AIDS harus diberi vaksin tambahan
- 1 Desember 2023
Pemkab Serang ajukan tambahan dokter spesialis untuk RSUD
- 10 Februari 2023
Rekomendasi lain
Lirik lagu “Laskar Pelangi” karya Nidji
- 14 Agustus 2024
Lirik lagu Batak “Mardua Holong” dan maknanya
- 15 Agustus 2024
Daftar wahana dan harga tiket masuk Ragunan
- 29 Agustus 2024
Sinopsis dan pemain drama Korea “Queen of Tears”
- 19 Juli 2024
Mengenal pengertian penyakit ain dalam Islam
- 25 September 2024
Daftar lengkap negara dan ibukota di ASEAN
- 15 Agustus 2024
5 tas Louis Vuitton yang banyak dipakai di Indonesia
- 13 Oktober 2024