Singapura (ANTARA) – Managing Director Asia Tenggara, Jepang, dan Korea Selatan Ivan Codina mengatakan pihak LALIGA atau Liga Spanyol tak bisa memutuskan kapan klub-klub dari negaranya akan mengunjungi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk melakukan tur pramusim.

Dalam wawancara eksklusif yang dihadiri ANTARA di Singapura, Senin, Ivan mengatakan hal ini karena keputusan melakukan pramusim di mana setiap tahunnya, diputuskan sendiri oleh setiap klub, bukan dari liga.

“Pada dasarnya ini adalah keputusan klub. Begitu banyak permintaan, begitu banyak kompetisi, dan Presiden (Javier Tebas) mengatakan sebelum ini 'begitu banyak negara (yang meminta klub Liga Spanyol berkunjung)', semua orang menginginkannya,” kata Ivan.

Untuk saat ini, klub-klub Liga Spanyol memilih mengunjungi kawasan Asia Timur, yaitu Korea Selatan dan Jepang, sebagai tempat persiapan mereka menyambut musim baru 2025/2026.

“Musim panas ini, beberapa klub kami akan melakukan tur keliling Korea dan Jepang. FC Barcelona akan bermain di Korea dan Jepang. Real Sociedad juga akan bermain di Jepang,” ucap Ivan.

Baca juga: Pesan Javier Tebas agar kompetisi di Indonesia semakin berkembang

Dengan kedatangan klub Spanyol di Asia Timur musim panas ini, Ivan berharap nantinya akan segera menyentuh pasar Asia Tenggara. “Dan kami berharap dapat bermain lebih dekat dengan Asia Tenggara”, kata dia.

Ia menambahkan, “Kami sedang mengusahakannya, tetapi kami belum memiliki tanggal pasti”.

klub Spanyol terakhir yang mengunjungi Indonesia adalah Espanyol. Ini terjadi pada delapan tahun lalu saat mereka menggelar dua laga uji coba yaitu melawan timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri dan Persija Jakarta.

Dua laga ini dimenangkan Espanyol, dengan skor 4-2 melawan timnas U-19 dan 7-0 ketika melawan Persija.

Baca juga: Presiden LALIGA yakin Kluivert bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.