
RDIF: AS akan terkena dampak gejolak minyak jika Selat Hormuz ditutup
- Senin, 23 Juni 2025 13:25 WIB
- waktu baca 1 menit

Moskow (ANTARA) – Kemungkinan penutupan Selat Hormuz oleh Iran tidak akan menyelamatkan negara mana pun, termasuk Amerika Serikat, dari dampak gejolak harga minyak, menurut lembaga Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev.
Pihak berwenang Iran telah beberapa kali menyatakan bahwa mereka berhak menutup Selat Hormuz dalam merespons serangan Israel.
Parlemen Iran pada Minggu sepakat bahwa Selat Hormuz harus ditutup, kata Esmail Kowsari, yang merupakan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen.
“Harga minyak ditetapkan secara global. Jika Selat Hormuz ditutup, AS tidak akan luput. Tidak ada yang kebal terhadap guncangan minyak global – harga di stasiun pengisian bahan bakar akan (melonjak),” kata Dmitriev di X.
Menurut data perdagangan, hingga Minggu pukul 23.48 waktu setempat, minyak mentah Brent diperdagangkan naik 2,45 persen senilai 77,33 dolar AS (sekitar Rp1,27 juta) per barel di tengah meningkatnya konflik antara Iran dan Israel.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Konflik Timteng berpotensi picu guncangan besar pasar energi global
Baca juga: Parlemen Iran setujui penutupan Selat Hormuz bagi pelayaran
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Kenali ciri-ciri terkena penyakit ain dan cara menyembuhkannya
- 25 September 2024
Cara menyadap WhatsApp tanpa unduh aplikasi
- 2 Juli 2024
Daftar rest area di Tol Jakarta-Bandung
- 26 Juli 2024
Cara praktis non-aktifkan akun Instagram
- 3 Juli 2024
Limit saldo ATM BRI berdasarkan jenis kartunya
- 1 Agustus 2024