Sejarah dan keutamaan air Zamzam: Mukjizat dari Tanah Suci Makkah

Sejarah dan keutamaan air Zamzam: Mukjizat dari Tanah Suci Makkah

  • Minggu, 22 Juni 2025 11:23 WIB
  • waktu baca 3 menit
Sejarah dan keutamaan air Zamzam: Mukjizat dari Tanah Suci Makkah
Petugas membongkar koper jamaah yang kedapatan menyimpan air zamzam saat akan pulang ke Tanah Air, Senin (16/6/2025). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu/)

Jakarta (ANTARA) – Air Zamzam merupakan salah satu simbol paling dikenal dari Tanah Suci Makkah. Bersumber dari mata air yang terletak di dekat Ka'bah, air ini telah mengalir tanpa henti selama ribuan tahun dan menjadi berkah bagi para penduduk serta jamaah yang datang ke Makkah dan Madinah.

Lebih dari sekadar air biasa, Zamzam diyakini sebagai air penuh berkah dan mukjizat. Sumbernya berada di sekitar Masjidil Haram, tepatnya dari sumur Zamzam yang hingga kini tetap dijaga dan dilestarikan.

Air ini disebut mulia oleh umat Islam karena mengandung banyak keutamaan dan sejarah panjang yang sarat makna. Kemunculan air Zamzam pertama kali terjadi ketika Nabi Ismail AS putra dari Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar menangis kehausan di tengah gurun yang tandus.

Dalam keputusasaan, Siti Hajar berlari antara bukit Shafa dan Marwah mencari air, hingga akhirnya, dengan izin Allah, air memancar dari bawah kaki Nabi Ismail. Peristiwa ini menjadi bentuk nyata kasih sayang dan pertolongan Allah kepada hamba-Nya.

Kisah tersebut bukan hanya menggambarkan keajaiban, tetapi juga menjadi titik awal tumbuhnya kehidupan di sekitar Ka'bah, yang kini menjadi pusat ibadan umat Islam di seluruh dunia.

Berikut ulasan lengkap mengenai sejarah dan asal usul mata air Zamzam, dihimpun dari berbagai sumber terpercaya.

Baca juga: Hindari dibongkar, jamaah diimbau tak selundupkan air zamzam di koper

Sejarah dan asal usul air Zamzam

Dikutip dari situs NU Online, kisah kemunculan mata air Zamzam bermula ketika Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dari Allah SWT untuk meninggalkan istrinya, Siti Hajar, beserta putranya yang masih bayi, Nabi Ismail AS.

Dengan penuh kepasrahan dan ketaatan, Nabi Ibrahim membawa keduanya dari Palestina menuju kawasan Ka'bah, menembus padang pasir yang panas dan tandus.

Sesampai-nya di kota Makkah, Nabi Ibrahim AS menempatkan Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail AS, di dekat sebuah pohon besar tepat di lokasi yang kini dikenal sebagai letak sumur Zamzam.

Saat itu, kawasan tersebut benar-benar sunyi, tak ada satu pun orang yang tinggal di sana. Suasana sangat sepi, tanpa tanda-tanda kehidupan. Sebagai bekal, Nabi Ibrahim hanya meninggalkan mereka dengan beberapa butir kurma dan sedikit air.

Peristiwa penting ini menjadi awal mula kemunculan air Zamzam, yang terjadi saat Siti Hajar menangis dan berjuang mencari air ketika perbekalannya sudah habis, untuk sang anak yang tengah kehausan.

Baca juga: Jamaah haji dilarang bawa air zamzam ke pesawat, koper akan dibongkar

Ia terus berlari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah, berharap menemukan sumber air. Namun yang terlihat hanya fatamorgana, seolah ada genangan dari kejauhan, namun lenyap ketika didekati.

Siti Hajar berlari bolak-balik antara dua bukit tersebut sebanyak tujuh kali, dan momen inilah yang kemudian dijadikan sebagai bagian dari rukun ibadah haji dan umrah, yaitu Sa’i.

Setelah upaya yang luar biasa itu, secara ajaib air memancar dari tempat yang tak disangka tepat di bawah kaki kecil Nabi Ismail yang menghentakkan kakinya ke tanah.

Siti Hajar pun bersyukur atas pertolongan Allah SWT yang memberikan mereka sumber air di tengah keterbatasan dan kesulitan Nama “Zamzam” sendiri berasal dari kata dalam bahasa Arab yang bermakna “berlimpah”.

Ada juga yang meyakini bahwa nama tersebut muncul dari seruan Siti Hajar yang berkata, “Zamzam, zamzam,” yang berarti “berkumpullah, berkumpullah,” saat melihat air terus mengalir tanpa henti. Seruan itu dimaksudkan agar air yang memancar dapat ditampung dan tidak meluap, sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal.

Menakjubkannya, sumur Zamzam tetap memancarkan air sejak peristiwa tersebut hingga kini sekitar 4.000 tahun lamanya dan terus memenuhi kebutuhan warga Makkah serta para jamaah haji dan umrah yang datang dari seluruh penjuru dunia.

Baca juga: PPIH: 90.000 liter air zamzam tambahan telah dikirim ke Indonesia

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Beng Rahadian luncurkan komik 'Mencari Kopi Flores' – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Maestro komik Panji Tengkorak sambut perkembangan animasi…

    Gaji pramugari di Indonesia 2025: Dari maskapai Garuda hingga AirAsia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Gaji pramugari di Indonesia 2025: Dari maskapai Garuda hingga AirAsia Minggu, 22 Juni 2025 19:20 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *