PT SGN-Perum Perhutani kolaborasi percepat swasembada gula nasional

PT SGN-Perum Perhutani kolaborasi percepat swasembada gula nasional

  • Kamis, 19 Juni 2025 16:21 WIB
  • waktu baca 2 menit
PT SGN-Perum Perhutani kolaborasi percepat swasembada gula nasional
Manajemen PT SGN dengan Perum Perum Perhutani dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Budidaya Tebu di Kantor Perum Perhutani Divre, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/HO-PT SGN)

Sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani ini merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung kemandirian pangan nasional,

Surabaya (ANTARA) – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menjalin kerja sama budidaya tebu dengan Perum Perhutani untuk mendukung Program Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati.

“Sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani ini merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung kemandirian pangan nasional,” kata Direktur SDM & TI PT SGN Affan Safiq di Surabaya, Kamis.

Kerja sama antara PT SGN dengan Perum Perhutani sebenarnya sudah dimulai sejak akhir 2023 dan untuk penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang baru ini adalah untuk melibatkan pemanfaatan lahan Perhutani seluas 506,19 hektare.

Lahan Perhutani seluas 506,19 hektare itu meliputi seluas 402,68 hektar berlokasi di Divre Jawa Tengah dan 103,51 hektar di Divre Jawa Timur dengan masa kerja sama selama lima tahun atau hingga 2030.

Baca juga: Pemerintah susun ulang aturan untuk percepat swasembada gula

Affan menuturkan, kerja sama tersebut menjadi bagian dari langkah konkret dalam mendukung upaya ekstensifikasi dan intensifikasi areal tanaman tebu.

Hal itu lantaran Indonesia memerlukan tambahan luas lahan sekitar 500.000 hektare untuk mencapai target swasembada gula baik untuk konsumsi maupun kebutuhan industri.

Selain itu, saat ini juga sedang diproses kerja sama lanjutan atas lahan seluas 220,09 hektare yang telah melalui survei bersama dan dinyatakan layak secara teknis serta tidak memiliki hambatan sosial.

Tak hanya itu, juga terdapat lahan seluas 3.131 hektare untuk pengelolaan agroforestry tebu mandiri (ATM) yang terdiri dari 500 hektare dalam tahap pengajuan kerja sama dengan Inhutani V dan 2.631 hektare dalam tahap penyusunan skema kerja sama dengan Perhutani.

Baca juga: PT SGN pantau proses produksi giling di PG Pesantren Baru

Dengan optimalisasi pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu, Affan berharap dapat meningkatkan volume pasokan tebu ke Pabrik Gula PT SGN dan berdampak langsung pada kenaikan produksi gula nasional.

“Kita optimistis dapat menjaga konsistensi dan keberlanjutan program swasembada gula. Ini bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia sejalan dengan arahan Presiden RI” ujarnya.

Baca juga: SGN daftarkan tenaga tebang dan harian lepas ke Jamsostek

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Althof awalnya kaget dimarahi coach Cacing, kini justru jadi motivasi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi IBL Althof awalnya kaget dimarahi coach Cacing, kini justru jadi motivasi Jumat, 20 Juni 2025 01:25 WIB waktu…

    Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara Jumat, 20 Juni 2025 01:13 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *