
Pertamina EP catatkan laba sebesar 483 juta dolar AS
- Kamis, 19 Juni 2025 00:48 WIB
- waktu baca 2 menit

Di tengah gejolak pasar energi global dan tuntutan dekarbonisasi, Pertamina EP tetap mampu menunjukkan perannya sebagai tulang punggung produksi energi migas nasional
Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina EP (PEP) mencatat laba pada 2024 sebesar 483 juta dolar AS atau sekitar Rp7,89 triliun, sebagaimana disampaikan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama PT Pertamina EP Muhamad Arifin juga memaparkan sejumlah kinerja positif Pertamina EP di bidang operasional pada tahun buku 2024.
“Di tengah gejolak pasar energi global dan tuntutan dekarbonisasi, Pertamina EP tetap mampu menunjukkan perannya sebagai tulang punggung produksi energi migas nasional,” kata Arifin.
Kinerja positif tersebut meliputi pelaksanaan survei seismik 2D sepanjang 234 kilometer (km) dan survei seismik 3D seluas 641,08 km persegi, yang berkontribusi pada penemuan sumber daya 2C sebesar 222,86 juta barel setara minyak (MMBOE) serta tambahan cadangan terbukti (P1) sebesar 94,76 MMBOE.
Baca juga: Pertamina EP optimalkan produksi migas melalui inovasi DOBBER
Pertamina EP juga mengoperasikan 22 lapangan yang berlokasi di 13 provinsi, yang tersebar dari utara Sumatera hingga barat Papua.
Pada tahun buku 2024, Pertamina EP mencatatkan produksi sebesar 65.482 barel minyak per hari (BOPD) dan 809,40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) setara dengan total 205,18 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan pengeboran delapan sumur eksplorasi dan 112 sumur pengembangan, yang dicapai melalui prinsip OTOBOSOR (on time, on budget, on schedule, on return atau tepat waktu, tepat anggaran, tepat hasil).
RUPST tahun buku 2024 tersebut juga menegaskan arah transformasi Pertamina EP sebagai perusahaan energi masa depan.
Baca juga: Pertamina EP temukan sumur baru di area Nort West Benuang
Modernisasi operasional dilakukan melalui digitalisasi dan penerapan teknologi pengeboran canggih dan tepat guna serta pengembangan proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS) sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi West Beluga di wilayah kerja Donggi Matindok menjadi pencapaian penting dalam membuka potensi migas baru di kawasan lepas pantai Sulawesi. Penggunaan metode piling untuk pemasangan casing dan pipa konduktor turut memangkas waktu dan biaya operasi secara signifikan.
“Terobosan ini memberi kami keunggulan dalam menavigasi tantangan industri migas global yang semakin kompetitif,” ujar Arifin.
Baca juga: PHR berkomitmen terhadap TJSL di area operasi
Baca juga: Pertamina EP hidupkan lapangan tua, targetkan produksi 213 MBOEPD
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
PHR berkomitmen terhadap TJSL di area operasi
- 21 Mei 2025
Rekomendasi lain
Gaji pokok PNS berdasarkan golongan tahun 2024
- 2 September 2024
Lirik lagu Lyodra – Pesan Terakhir
- 18 Juli 2024
Sinopsis dan pemain drama Korea “Queen of Tears”
- 19 Juli 2024
Ucapan ulang tahun romantis untuk pacar
- 15 Agustus 2024
Mengenal sosok tujuh Pahlawan Revolusi
- 24 September 2024
Lirik lagu “Sekuat Hatimu” Last Child
- 17 September 2024