
Demam Labubu melanda Finlandia
- Rabu, 18 Juni 2025 12:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Helsinki (ANTARA) – Labubu, mainan karakter berbulu dengan gigi mencolok dari merek China Pop Mart, sedang mengalami lonjakan popularitas di Finlandia, dengan antrean panjang di luar gerai dan basis penggemar daring yang terus berkembang.
Di pusat perbelanjaan Forum yang berada di pusat kota Helsinki, puluhan pelanggan Finlandia pada akhir pekan lalu mengantre sejak pagi untuk membeli salah satu dari hanya 12 boneka Labubu yang tersedia. Kabarnya, pembeli pertama bahkan sudah tiba sejak pukul 07.00 waktu setempat.
Para kolektor Finlandia menyebut perpaduan antara daya tarik mode, kelangkaan, dan hiburan emosional sebagai faktor utama yang mendorong popularitas Labubu.
“Terkadang, ini hanya soal memiliki sesuatu yang kecil dan membahagiakan, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang,” ungkap seorang pembeli lokal. Pembeli lainnya membandingkan Labubu dengan troll dalam mitologi Nordik, menyoroti hubungan yang tak terduga antara desain Asia Timur dan kisah rakyat Nordik.
Seiring ekspor budaya China seperti Labubu semakin populer di seluruh dunia, banyak pengamat memandang hal ini sebagai tanda meningkatnya kekuatan lunak (soft power) China.
“Kesuksesan Labubu menunjukkan bahwa kreativitas budaya China diterima oleh audiens global,” papar seorang analis yang berbasis di Helsinki, seperti dikutip oleh lembaga penyiaran nasional Finlandia Yle.

Labubu, sebuah karakter menyerupai goblin dengan gigi tajam dan senyum nakal, diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman asal Hong Kong, China selatan. Mainan ini umumnya dijual dalam “kotak misteri” (blind box), format populer di mana pembeli sebelumnya tidak mengetahui varian mana yang akan mereka dapatkan, sehingga menambah unsur kejutan dan nilai koleksi.
Kali pertama diperkenalkan pada 2015 sebagai bagian dari seri buku anak-anak berjudul The Monsters, Labubu mulai dikenal secara luas pada 2019 ketika diubah menjadi mainan koleksi desainer melalui kemitraan dengan Pop Mart, salah satu perusahaan mainan terkemuka di China. Peluncuran seri gantungan kunci Exciting Macaron pada Oktober 2023 menjadi titik balik dalam kemunculannya meraih popularitas internasional, sejalan dengan berkembangnya tren mode gantungan dan aksesori tas.
Hingga saat ini, lebih dari 300 varian Labubu telah dirilis. Di TikTok dan platform media sosial lainnya, lebih dari 1,7 juta video telah diunggah dengan tagar #Labubu.

Pop Mart melaporkan pendapatan tahunan sebesar 1,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.281) pada 2024, menandai peningkatan 107 persen dari tahun sebelumnya. Produk Labubu menyumbang hampir 400 juta dolar AS dari pendapatan tersebut.
Didukung oleh permintaan internasional yang kuat, Pop Mart mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 165 hingga 170 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal pertama (Q1) 2025, dengan penjualan di luar negeri melonjak 475 hingga 480 persen.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Labubu dan Lisa Blackpink: fenomena “cute creepy”
- 1 Oktober 2024
Rekomendasi lain
Daftar pelatih Timnas Indonesia dari masa ke masa
- 5 November 2024
Lirik lagu Raffa Affar “Tiara”, mudah untuk karaoke
- 23 Juli 2024
Sifat orang berdasarkan zodiak
- 16 Agustus 2024
Daftar juara Liga Champions, tim mana yang paling sukses?
- 21 Agustus 2024
15 ide lomba 17 Agustus lucu dan menarik
- 30 Juli 2024