Sanggar warisan budaya China dorong revitalisasi pedesaan

Sanggar warisan budaya China dorong revitalisasi pedesaan

  • Selasa, 17 Juni 2025 16:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
Sanggar warisan budaya China dorong revitalisasi pedesaan
Seorang pekerja mewarnai lentera di sebuah bengkel kerja di Zigong, Provinsi Sichuan, China, pada 14 Januari 2025. ANTARA/Xinhua/Xu Bingjie

Beijing (ANTARA) – Sejumlah sanggar warisan budaya takbenda China terbukti menjadi pendorong yang kuat dalam revitalisasi pedesaan. Lebih dari 11.000 sanggar semacam ini berperan dalam melestarikan kerajinan tradisional, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tunjuk data resmi.

Sanggar-sanggar tersebut tersebar di 2.005 daerah setingkat wilayah (county), termasuk 670 wilayah yang sebelumnya tergolong miskin dan 135 wilayah kunci yang ditetapkan sebagai penerima bantuan revitalisasi pedesaan. Sanggar-sanggar itu juga telah menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,2 juta orang di berbagai industri terkait.

Khususnya, lebih dari 4.300 sanggar beroperasi langsung di desa-desa, menyediakan skema kerja fleksibel yang sangat cocok bagi warga lanjut usia, perempuan, dan penyandang disabilitas melalui sistem produksi rumahan dan model upah harian.

Pemerintah China secara aktif mendorong peran warisan budaya takbenda dalam pelestarian budaya dan pembangunan ekonomi.

Pada Desember 2021, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China bersama beberapa departemen pemerintah pusat lainnya mengeluarkan sebuah dokumen kebijakan yang secara khusus mengarahkan pendirian dan pengoperasian sanggar-sanggar ini, dengan penekanan pada pengembangan talenta, penciptaan lapangan kerja, dan dukungan industri.

Di tingkat daerah, 18 provinsi telah memperkenalkan kebijakan untuk sertifikasi dan pengelolaan sanggar-sanggar tersebut, termasuk pemberian dana, bantuan pemasaran, dan koordinasi sumber daya.

Di Provinsi Zhejiang contohnya, Distrik Xiaoshan telah memasangkan sejumlah sanggar kerja dengan desa-desa. Sanggar warisan budaya takbenda produksi acar lobak Xiaoshan di tingkat provinsi telah menghubungkan lebih dari 40.000 petani melalui sistem produksi berbasis kontrak, dengan nilai output mencapai 300 juta yuan (1 yuan = Rp2.269) pada 2024.

Per Maret tahun ini, jumlah pewaris warisan budaya takbenda tingkat nasional di China meningkat menjadi hampir 4.000 pewaris.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kovac akui Dortmund kurang agresif

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Piala Dunia Antarklub Kovac akui Dortmund kurang agresif Rabu, 18 Juni 2025 02:34 WIB waktu baca 2 menit…

    Mantan Kadisbud Jakarta didakwa rugikan negara Rp36,3 miliar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Mantan Kadisbud Jakarta didakwa rugikan negara Rp36,3 miliar Rabu, 18 Juni 2025 01:49 WIB waktu baca 5 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *