Laju PSG ke final Liga Champions tak tutupi krisis sepak bola Prancis

Liga Prancis

Laju PSG ke final Liga Champions tak tutupi krisis sepak bola Prancis

  • Minggu, 18 Mei 2025 21:02 WIB
  • waktu baca 3 menit
Laju PSG ke final Liga Champions tak tutupi krisis sepak bola Prancis
Pesepak bola Paris Saint-Germain Marquinhos (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Arsenal Leandro Trossard pada laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, Kamis (7/5) dini hari WIB. Paris Saint-Germain (PSG) melaju ke final Liga Champions usai mengalahkan Arsenal dengan skor 2-1 sehingga unggul agregat 3-1. ANTARA FOTO/Xinhua/Gao Jing/tom.

Jakarta (ANTARA) – Keberhasilan PSG menembus final Liga Champions musim ini memang patut dirayakan, tapi di balik euforia itu, kondisi sepak bola Prancis justru menunjukkan gejala krisis struktural yang makin mencemaskan.

PSG menutup musim Liga Prancis dengan gelar juara keempat berturut-turut, dan berpeluang menambah koleksi trofi lewat final Piala Prancis pekan depan.

Mereka juga punya satu target utama tersisa, yaitu menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah, saat menghadapi Inter Milan pada 31 Mei mendatang.

Namun, di balik dominasi PSG, klub-klub Prancis lainnya terus tertinggal, baik dari sisi prestasi di Eropa maupun stabilitas keuangan. Faktanya, sejak Marseille menjadi juara Eropa pada 1993, tidak ada satu pun klub Prancis yang mampu mengulangi pencapaian serupa.

Baca juga: PSG akhiri petualangan musim ini dengan taklukkan Auxerre 3-1

Dominasi PSG, Ketimpangan Makin Dalam

Pelatih Nice, Franck Haise, bahkan secara terbuka berharap PSG bisa menang di final, meski ia mengaku bukan fans mereka.

“Saya pelatih Nice, bukan Paris. Tapi saya orang Prancis, dan saya ingin melihat Paris menang. Seperti dulu saat Marseille juara 1993,” ujarnya, dikutip dari AFP, Minggu.

Ungkapan Haise menggambarkan kenyataan pahit: rival domestik PSG sudah tidak mampu bersaing realistis, sehingga memilih mendukung mereka demi reputasi sepak bola nasional.

Baca juga: Jadwal Liga Prancis: perebutan posisi kedua bagi Marseille dan Monaco

Lyon Terancam Degradasi

Salah satu kasus paling mencolok adalah Lyon. Klub yang pernah mendominasi Liga Prancis dengan tujuh gelar liga beruntun itu kini terjerat utang mencapai 540 juta euro (Rp9,95 triliun).

Grup pemilik Lyon, Eagle Football milik John Textor, menghadapi ancaman serius. Mereka berpeluang terdegradasi ke strata kedua jika tidak segera membereskan kondisi finansial.

UEFA pun dilaporkan siap menjatuhkan sanksi agar Lyon tak bisa tampil di kompetisi Eropa musim depan, terlepas dari posisi mereka di klasemen akhir.

Baca juga: Ousmane Dembele terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Prancis

Hak siar televisi gagal total

Kondisi ini diperparah dengan buyarnya harapan Liga Prancis untuk mendapat pemasukan besar dari hak siar. Kesepakatan darurat dengan DAZN musim ini hanya menghasilkan 400 juta euro (Rp7,373 triliun) per tahun. Jumlah itu jauh dari target LFP yakni sebesar 1 miliar euro (Rp18,4 triliun).

Bahkan kini, kontrak dengan DAZN disebut-sebut akan diputus lebih cepat. Liga Prancis berencana membentuk saluran TV sendiri, tapi belum jelas bagaimana skema pendapatan akan dibagi.

Ketidak pastian ini membuat klub-klub kecil makin sulit mengatur masa depan.

Sebagai perbandingan, Liga Premier Inggris baru saja menyepakati kontrak hak siar domestik senilai 2,02 miliar euro (Rp37,2 triliun) per musim selama empat tahun ke depan.

Baca juga: PSG melaju ke final Liga Champions seusai singkirkan Arsenal

Harapan dibebankan kepada PSG

Pelatih Marseille Roberto De Zerbi mengakui, “PSG sudah berinvestasi besar dan selangkah lebih maju dalam banyak aspek. Tapi kami tetap punya ambisi untuk bersaing.”

Namun kenyataannya, PSG akan tampil di Piala Dunia Antar klub di Amerika Serikat tahun depan, dengan potensi hadiah hingga 125 juta dolar AS (Rp2,06 triliun) bagi tim juara. Ketimpangan pun kemungkinan akan semakin membesar.

Bagi klub-klub lain di Prancis, harapan mungkin cuma satu: PSG pulang dari turnamen itu dalam kondisi kelelahan, agar persaingan musim depan sedikit lebih kompetitif.

Baca juga: Enrique puji kerja keras PSG setelah lolos ke final Liga Champions

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Persib merespon wacana penambahan kuota pemain asing

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga 1 Indonesia Persib merespon wacana penambahan kuota pemain asing Senin, 19 Mei 2025 05:55 WIB waktu baca…

    Cek fakta, foto Roy Suryo ditahan karena tuduhan ijazah palsu Jokowi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Anti Hoax Cek fakta, foto Roy Suryo ditahan karena tuduhan ijazah palsu Jokowi Senin, 19 Mei 2025 05:53…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *