
BNPP dorong hilirisasi dan wisata perkuat ekonomi perbatasan
- Sabtu, 17 Mei 2025 01:01 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI mendorong strategi pengembangan ekonomi baru di kawasan perbatasan negara melalui hilirisasi komoditas unggulan dan penguatan sektor pariwisata lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UMKM di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Irjen Pol Edfrie R Maith menjelaskan bahwa strategi penguatan ekonomi akan difokuskan pada wilayah berdirinya 11 PLBN aktif yang menjadi pintu ekspor-impor ke negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini.
“Kami berencana agar industri pengolahan bisa tumbuh langsung di perbatasan. Ada komoditas potensial dari pertanian, perikanan darat dan laut yang bisa diolah lebih lanjut agar bernilai tambah,” kata Maith dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: BNPP sinergi pembangunan di perbatasan untuk tingkatkan kesra
Ia menekankan bahwa hilirisasi memberi peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat industri lokal. Namun demikian, proses ini juga memerlukan infrastruktur memadai dan investasi yang tidak sedikit.
“Kalau hanya menjual bahan baku, memang cepat untung. Tapi ini membuat kita rentan fluktuasi pasar dan melewatkan potensi besar,” ujarnya.
Dia menyebut kebutuhan pengolahan pakan ternak di Bengkayang, Kalimantan Barat, yang membuka peluang bagi industri pengolahan berbasis produk pertanian.
Selain hilirisasi, BNPP juga menyiapkan strategi pengembangan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Ini mencakup pembangunan konektivitas destinasi, amenitas, serta kolaborasi promosi dengan komunitas lokal dan media sosial.
“Setelah konektivitas selesai, akan kita padukan dengan atraksi seperti Pekan Gawai Dayak di Kalimantan atau acara keagamaan di NTT,” jelas Maith.
Baca juga: BNPP-Pemkab Sambas perkuat sektor ekonomi dan pendidikan di perbatasan
Baca juga: PLBN Sota jadi daya tarik wisatawan dan dorong perputaran ekonomi
Berdasarkan data BNPP, potensi ekspor dari kawasan perbatasan terus tumbuh. Di PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, ekspor pertanian dan perikanan mencapai Rp49,2 miliar sepanjang 2024.
Kemudian PLBN Badau, Kalbar, ekspor komoditas UMKM tercatat Rp12,3 miliar, didominasi olahan ikan, buah, dan kerajinan. Selanjutnya, PLBN Aruk menyumbang ekspor perikanan sebesar Rp15,9 miliar dan pertanian Rp4,6 miliar.
Adapun komoditas unggulan yang diekspor antara lain udang dogol, ikan tenggiri, durian, arang, dan daun keratom. Sementara itu, minyak sawit mentah dan sarang burung walet juga menjadi andalan.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
BNPP: Lahan PLBN Long Midang “clean and clear”
- 12 Mei 2025
BNPP RI terbitkan SE hadapi arus mudik Lebaran 2025
- 19 Maret 2025
BNPP-PU bahas progres PLBN gelombang 3 dan usulan lokasi baru
- 21 Januari 2025
BNPP ingatkan warga negara untuk menggelorakan bela negara
- 19 Desember 2024
Rekomendasi lain
Lirik lagu “End of The Road” dari Boyz II Men
- 25 Agustus 2024
Lirik lagu Dewa 19 – “Separuh Nafas”
- 9 Agustus 2024
Cara dan syarat bikin kartu kredit BCA
- 17 Juli 2024
Indonesia vs Australia ditayangkan di sini
- 19 Maret 2025
Keuntungan dan potensi kerugian Indonesia gabung BRICS
- 10 Januari 2025
Soda kue dan baking powder, apa bedanya?
- 9 Juli 2024