Sahroni desak polisi telusuri grup Facebook berisi konten inses

Sahroni desak polisi telusuri grup Facebook berisi konten inses

  • Jumat, 16 Mei 2025 15:02 WIB
  • waktu baca 2 menit
Sahroni desak polisi telusuri grup Facebook berisi konten inses
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meringkus pihak di balik grup media sosial Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses.

“Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sahroni mengatakan grup yang memuat konten menyimpang tersebut berpotensi menimbulkan korban sehingga aparat penegak hukum harus segera bertindak.

“Mereka jelas mewadahi penyimpangan dan ini kan masih fantasi, kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sahroni pun meminta para pelaku inses ini tidak diberi ruang di media sosial, maupun di kehidupan sehari-hari.

“Jangan pernah kasih ruang untuk mereka menunjukkan eksistensi diri. Tutup semua celah interaksi mereka di medsos. Dan kalau ada yang tahu di sekitarnya menyimpang seperti ini, wajib dilaporkan. Dengan maraknya kasus kekerasan seksual belakangan ini, saya yakin sudah waktunya kita juga melakukan tindakan pencegahan yang lebih ganas,” tuturnya.

Diketahui, warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama 'Fantasi Sedarah' berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna media sosial.

Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri.

Terkait isu tersebut, Polrestabes Medan menangkap kakak beradik pasangan inses yang membuang mayat bayinya menggunakan ojek daring.

Baca juga: KPAI minta pemerintah daerah fokus antisipasi inses di keluarga rentan

Baca juga: Komnas: Budaya patriarki pemicu hubungan sedarah di Bengkulu

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Prabowo Minta Atlet SEA Games 2025 Total Bertanding Sampai Akhir

    KONTINGEN Merah Putih mengumpulkan 31 emas dan bertengger di tiga peringkat teratas SEA Games 2025 sampai Sabtu, 13 Desember 2025. Menteri Olahraga Erick Thohir mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta para…

    Dinkes Agam Selidiki Dugaan 11 Korban Banjir Bandang Keracunan di Pengungsian

    Jakarta – Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melakukan investigasi penyebab dugaan 11 korban bencana banjir bandang mengalami keracunan di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari, atau Desa Sungai Batang.…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *