
Tiga rumah tertimbun longsor akibat hujan lebat di Samarinda
- Senin, 12 Mei 2025 07:49 WIB
- waktu baca 3 menit

Samarinda (ANTARA) – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Samarinda pada Senin, sejak pukul 05.15 WITA hingga 07.25 WITA menyebabkan 21 titik genangan air dan tiga rumah tertimbun material longsor yang diduga ada sekitar empat orang di dalamnya.
“Hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut mengakibatkan peningkatan volume air di berbagai drainase dan sungai di Samarinda. Akibatnya, sejumlah ruas jalan utama dan pemukiman warga terdampak luapan air,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso di Samarinda, Senin.
Berdasarkan pantauan tim BPBD di lapangan, ada 21 titik yang teridentifikasi mengalami genangan dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.
Baca juga: BPBD: Hujan dan kemiringan 45 derajat penyebab longsor di Samarinda
Adapun 21 titik yang terdata mengalami genangan air meliputi sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman padat penduduk, di antaranya jalan poros Samarinda-Bandara APT Pranoto (simpang Lempake hingga Alaya), Jalan Bitek (RT 07 dan RT 01 Kelurahan Sempaja Siring), Jalan Citandui dan Serayu (Tanah Merah), Jalan Gunung Kapur, Giri Rejo, Kebun Agung, dan Kartini (Lempake).
Selain itu, Jalan Daman Huri (Sungai Pinang), Jalan Gerilya (Sungai Pinang), Jalan Pramuka, Juanda, Kadri Oneng, AW. Syahranie, Lejen Suprapto, Wahid Hasyim I, KS. Tubun, Belimau (sekitar SMAN 9), Mugirejo Dalam, Talangsari Luar, dan Jalan Sayur (Sempaja Utara) dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter.
Selain genangan air, dampak hujan deras juga menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa lokasi.
Suwarso mengaku pihaknya menerima laporan adanya longsor di Jalan Bengkuring Raya (Gang Kangkung), Jalan Belimau RT 07 Kelurahan Lempake yang merusak berat bangunan rumah, dan yang mengkhawatirkan adalah longsor di Jalan Belimau Raya RT 22 Lempake.
“Untuk longsor di Jalan Belimau Raya RT 22, berdasarkan informasi awal yang kami terima, ada tiga rumah tertimbun material longsor. Kami juga mendapatkan informasi kemungkinan ada warga yang berada di dalam rumah saat kejadian,” kata Suwarso.
Saat ini, tim BPBD Kota Samarinda diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan pendataan lebih lanjut, membantu evakuasi warga yang terdampak genangan, serta melakukan asesmen terhadap kerusakan akibat longsor.
Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga, terutama di lokasi longsor yang diduga menimbun rumah.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk aparat kepolisian dan relawan, untuk segera melakukan upaya pencarian dan pertolongan di lokasi longsor Jalan Belimau Raya RT 22. Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi untuk berhati-hati dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” kata Suwarso.
Baca juga: Lima unit rumah rusak akibat longsor di Samarinda
Baca juga: Jalan Poros Kukar-Balikpapan- Samarinda Lumpuh Total
BPBD Kota Samarinda mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama saat kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras.
Masyarakat diminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat atau mengalami kejadian yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Kami terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat,” kata Suwarso.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
BPBD Samarinda pantau 40 titik terendam banjir akibat hujan lebat
- 29 September 2024
Rekomendasi lain
Gaji, syarat, dan kualifikasi menjadi pramugari kereta api
- 13 Oktober 2024
Cara mengaktifkan kembali BPJS Kesehatan yang non-aktif
- 17 Februari 2025
Hukum dan ketentuan berpuasa pada hari Jumat
- 29 Agustus 2024
Berapa bunga gadai emas di Pegadian? Ini hitungannya
- 2 Agustus 2024
Mengenal pakaian adat Jawa Tengah dan filosofinya
- 27 Agustus 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024