Banyuwangi Jatim berikan pelatihan pertukangan bagi kaum disabilitas

Banyuwangi Jatim berikan pelatihan pertukangan bagi kaum disabilitas

  • Kamis, 8 Mei 2025 20:00 WIB
  • waktu baca 2 menit
Banyuwangi Jatim berikan pelatihan pertukangan bagi kaum disabilitas
Penyandang disabilitas Banyuwangi Jawa Timur saat mengikuti pelatihan pertukangan. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi.

Kami berharap program ini bukan sekadar perkara pelatihannya, namun menjadi tonggak bagi semua untuk berkomitmen terus membuka diri sebagai ruang yang setara bagi semua

Banyuwangi (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur membuka akses kerja bagi kaum disabilitas melalui pelatihan pertukangan, sebagai komitmen pemerintah daerah setempat menciptakan lingkungan inklusif.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi Kamis mengatakan, pelatihan pertukangan ini dirancang khusus untuk disabilitas dungu dan daksa.

“Kami berharap program ini bukan sekadar perkara pelatihannya, namun menjadi tonggak bagi semua untuk berkomitmen terus membuka diri sebagai ruang yang setara bagi semua, tanpa terkecuali,” ujarnya.

Baca juga: Adapundi edukasi literasi keuangan pada mahasiswa Banyuwangi

Menurut Ipuk, pelatihan ini merupakan bagian dari program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) yang didukung oleh Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), dan diinisiasi oleh Persatuan Penyandang Disabilitas (PPDI) Banyuwangi.

“Kami mengapresiasi dan mendukung penuh program seperti ini karena membuka peluang nyata bagi penyandang disabilitas untuk bekerja, sertifikasi kompetensi yang mereka peroleh akan menjadi modal penting untuk bersaing secara profesional,” kata Ipuk.

Ipuk juga mengatakan, pelatihan bagi disabilitas itu bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga membentuk paradigma baru bahwa pekerjaan konstruksi tidak lagi menjadi ranah eksklusif bagi kelompok non-disabilitas.

Baca juga: Banyuwangi targetkan kemiskinan turun 4,39 persen lima tahun ke depan

“Ini merupakan wujud nyata inklusifitas, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pekerjaan. Di Banyuwangi kami juga sudah memulainya sejak di level pendidikan,” ujarnya.

Lewat program Agage Pintar (Ayo Cepat Pintar), katanya, semua jenjang pendidikan di Banyuwangi bisa menerima penyandang disabilitas di lingkungan sekitarnya.

“Kami juga terus mendorong dunia usaha di Banyuwangi untuk menerima karyawan penyandang disabilitas, dan kami juga membuka jalur khusus penyandang disabilitas dalam formasi CPNS. Ini semata-mata untuk memberikan hak kesetaraan, agar para disabilitas bisa mendapatkan hak-haknya dengan baik,” tutur Ipuk.

Baca juga: Kementerian PAN-RB sebut Banyuwangi mampu terapkan 5P dengan baik

Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan dari PPDI Banyuwangi Umar Asmoro mengatakan, program pelatihan ini memberikan pelatihan pertukangan, perpipaan, dan sanitasi.

“Materi yang disampaikan dalam pelatihan tukang bangunan ini meliputi pelaksanaan pemasangan bata dan kusen, pekerjaan plester dan acian, pekerjaan plumbing serta pengecatan, yang disesuaikan tingkat disabilitas para peserta,” katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Dorong SPPG di Yogyakarta masif, BGN bakal gelontorkan Rp400 miliar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Dorong SPPG di Yogyakarta masif, BGN bakal gelontorkan Rp400 miliar Jumat, 9 Mei 2025 02:29 WIB waktu baca…

    BGN: SPPG bakal terima Rp8 miliar per tahun biayai program MBG

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi BGN: SPPG bakal terima Rp8 miliar per tahun biayai program MBG Jumat, 9 Mei 2025 02:01 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *