Prabowo ingin Indonesia bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia

Prabowo ingin Indonesia bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia

  • Sabtu, 12 April 2025 02:48 WIB
  • waktu baca 2 menit
Prabowo ingin Indonesia bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia
Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Antalya, Turki, pada 11 April 2025. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto berharap Indonesia bersahabat dengan negara-negara besar di dunia dan menjadi “tetangga yang baik”.

Di hadapan para pemimpin dunia pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Turki, Prabowo juga menegaskan keinginannya agar Indonesia dapat menjadi jembatan atau mediator.

“Saya ingin menjadikan Indonesia sebagai jembatan, sebagai mediator. Saya umumkan bahwa saya ingin menjalankan kebijakan 'tetangga yang baik'. Bukan hanya dengan negara-negara tetangga, tapi juga dengan kekuatan-kekuatan besar dunia,” katanya saat menjadi pembicara dalam forum tersebut, yang diikuti secara daring dari Jakarta pada Sabtu.

Presiden juga mengingatkan kembali sejarah berdirinya ASEAN dengan mengatakan bahwa lebih dari 50 tahun lalu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara berseteru dan saling mengirim pasukan untuk mengeklaim wilayah.

Namun, para pemimpin Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia saat itu menyadari bahwa kemiskinan dan kelaparan menjadi agenda mendesak yang lebih penting untuk diselesaikan daripada perang, katanya.

“Mengapa harus saling berperang? Lalu lahirlah ASEAN. Dan selama 50 tahun, tidak ada konflik. Kami masih punya perbedaan, tetapi kami memilih jalan diplomasi. Kami lebih memilih untuk berbicara, meski kadang pembicaraan bisa membosankan dan panjang. Namun, lebih baik bicara daripada bertempur,” kata Prabowo.

Dia menambahkan bahwa para pemimpin di kawasan ASEAN dan Asia lebih mengutamakan diplomasi, meskipun harus melewati pembicaraan panjang yang membosankan.

Namun, katanya, pada akhirnya akan muncul interaksi dan “chemistry” di antara para pemimpin negara, sehingga kepentingan bersama dapat lebih diutamakan.

“Kami cenderung mengedepankan kepentingan bersama. Itu juga filosofi saya. Saya ingin Indonesia bersahabat dengan semua kekuatan besar dunia,” katanya, menegaskan.

Antalya Diplomacy Forum adalah agenda tahunan yang digelar oleh Turki.

ADF 2025, yang bertema “Diplomasi sebagai Kekuatan Penyeimbang di Tengah Meningkatnya Fragmentasi Global”, dibuka langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dia juga memberikan sambutan pembuka di hadapan sejumlah pemimpin negara dan pejabat tinggi negara-negara dari berbagai kawasan.

Baca juga: Prabowo ungkap strateginya kelola ketegangan di Laut China Selatan

Baca juga: Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Mensesneg: Secara Umum Semua Wilayah Terdampak Bencana Sudah Terjangkau

    Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan penanganan cepat akan terus dilakukan di wilayah terdampak bencana di Sumatera. Meski masih ada kendala, Pras menyebut hampir seluruh wilayah terdampak…

    Mensesneg soal Target Rehabilitasi Bencana Sumatera: Kita Upaya Secepatnya

    Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah saat ini mulai menyusun rehabilitasi pasca bencana di Sumatera. Termasuk menghitung rumah-rumah warga di 52 kabupaten/kota yang terdampak. “Kami juga…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *